Pemprov NTB Tetapkan 3 Kawasan Ekonomi Strategis di Pulau Lombok dan Sumbawa
Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB menetapkan sejumlah kawasan sebagai Kawasan Strategis Ekonomi berdasarkan kepentingan pembangunan yang berorientasi pada penguatan ekonomi daerah dan kelestarian lingkungan hidup.
Penetapan ini dituangkan dalam indikasi program tahun 2025–2029. Nantinya akan menjadi fokus pembangunan lintas sektor di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi, menyebut, pemerintah ingin memperkuat sektor unggulan, meningkatkan konektivitas. Kemudian membuka ruang investasi baru yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Ia menjelaskan Pemprov NTB mendorong Mataram Raya yang mencakup Kota Mataram dan Lombok Barat menjadi pusat layanan pendidikan tinggi, kesehatan regional, dan industri kreatif.
“Kami membangun Rumah Sakit kelas A, mengembangkan kawasan kampus terpadu Unram dan UIN Mataram, serta menyiapkan sport center sebagai fasilitas aktivitas masyarakat dan event besar,” ujarnya, kepada NTBSatu, Sabtu, 15 November 2025.
Ia menambahkan, pemerintah juga mempercepat peningkatan konektivitas melalui pembangunan Jalan Lingkar Utara, Jembatan Midang, dan Jalan Tol Lembar–Kayangan. Tujuannya untuk memperkuat mobilitas antarwilayah.
Mandalika Jadi Penguat Pariwisata Kelas Dunia
Dr. Iswandi mengatakan, Mandalika terus menjadi motor pariwisata internasional NTB.
“Kami mendukung penuh pengembangan Mandalika sebagai destinasi kelas dunia melalui pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal Kuta Mandalika, penyediaan SPAM, jaringan energi, dan transportasi terpadu menuju KEK,” jelasnya.
Ia menyebut, infrastruktur ini akan memperkuat ekosistem pariwisata dan meningkatkan kualitas layanan bagi wisatawan mancanegara maupun domestik.
Samota Fokus Logistik dan Perikanan Modern
Untuk kawasan Teluk Saleh–Moyo–Tambora (Samota), Dr. Iswandi menyampaikan, pemerintah menempatkannya sebagai pusat pengembangan logistik dan perikanan modern.
“Kami mempercepat pembangunan Jalan Kolektor Primer Tahap I dan mengembangkan pelabuhan logistik serta pelabuhan perikanan di Pantai Utara Sumbawa,” ungkapnya.
Adapun pembangunan tersebut bertujuan guna mempercepat arus barang, memperkuat industri perikanan, dan membuka peluang investasi baru yang lebih strategis.
Selaras dengan RPJMN dan RPJPD NTB 2025–2045
Dr. Iswandi menekankan, seluruh proyek strategis daerah berjalan searah dengan RPJMN 2025–2029.
“Kami mengejar target pertumbuhan ekonomi, peningkatan PDRB per kapita, penurunan kemiskinan, penguatan Indeks Modal Manusia, hingga peningkatan kualitas lingkungan hidup,” jelasnya.
Visi jangka panjang NTB dalam RPJPD 2025–2045 telah menetapkan arah pembangunan sebagai Provinsi Kepulauan yang Maju, Kuat, Aman Berkelanjutan, dan Sejahtera.
RPJMD 2025–2029 Jadi Kendali Utama Pembangunan NTB
Adapun RPJMD NTB 2025–2029 akan menjadi kompas pembangunan lima tahun ke depan.
“RPJMD ini menjadi pedoman bagi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Hj. Indah Dhamayanti Putri, untuk memastikan setiap kebijakan berjalan terarah dan selaras dengan RPJPN maupun RPJMN,” paparnya.
Setiap program pembangunan akan menjawab kebutuhan riil masyarakat NTB. Tentumemperkuat daya saing daerah di tingkat nasional maupun global. Maka dari itu, kolaborasi lintas pihak sangat diperlukan.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Pelaksanaan seluruh program membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan para investor. Kalau semuanya bisa kerja sama yang kuat, kami yakin NTB mampu mencapai lompatan kemajuan yang signifikan pada 2025–2029,” pungkasnya. (*)



