ADVERTORIALDiskominfotik NTB

Desa Labuan Aji, Surga Sumbawa yang Pernah Didatangi van der Sar hingga Princess Diana

Lombok Timur (NTBSatu) – Desa Labuan Aji di Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Pulau Moyo.

Desa ini bukan hanya menawarkan panorama alam yang memukau. Tetapi juga menyimpan sejarah kunjungan tokoh-tokoh dunia, termasuk mendiang Putri Diana dan mantan kiper legendaris, Edwin van der Sar.

Terletak di Pulau Moyo, Desa Labuan Aji menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Sumbawa.

Destinasi ini menawarkan pengalaman wisata lengkap. Mulai dari aktivitas menyelam di pantai berair jernih, trekking ringan menuju perbukitan, hingga berinteraksi langsung dengan masyarakat desa adat yang masih menjaga tradisi leluhur.

Salah satu daya tarik utama adalah Air Terjun Mata Jitu, yang terkenal sebagai “Queen Waterfall”. Air terjun ini mendapat julukan tersebut setelah kunjungan Putri Diana pada tahun 1993.

Keindahan air terjun bertingkat dengan kolam alami berwarna biru kehijauan ini, kerap membuat wisatawan terpesona dan menjadi ikon wisata Pulau Moyo. Ketenaran Pulau Moyo semakin meningkat setelah sejumlah selebriti dunia menjadikannya tempat berlibur.

Selain Putri Diana dan Edwin van der Sar, menurut The Langkah Travel, musisi legendaris Mick Jagger, serta pasangan artis asal Korea Selatan, Rain dan Kim Tae Hee juga pernah menikmati keindahan alam yang tenang dan eksklusif di kawasan ini.

Tanggapan Pemprov NTB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.

Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan agromaritim, yang fokusnya untuk membentuk ekosistem industri agromaritim dari hulu ke hilir. Prioritas dukungan untuk menguatkan swasemenda pangan, serta hilirisasi dan industri pengolahan.

“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya.

Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT. Sehingga, memperkuat sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang.

“Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi hub pariwisata internasional,” ujarnya.

“Semua sektor ini saling terkait. Jika kita kuatkan bersama, maka dampaknya akan luas, bukan hanya bagi ekonomi daerah, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Tanggapan Pemkab Sumbawa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, terus memperkuat langkah pembangunan daerah dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang beragam. Sektor-sektor seperti pertanian, kelautan, peternakan, dan perkebunan menjadi fokus utama pengembangan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedi Heriwibowo menjelaskan, Sumbawa memiliki dua kelompok besar sumber daya alam, yaitu sumber daya tidak terbarukan seperti tambang dan mineral, serta sumber daya terbarukan seperti pertanian dan kelautan.

Pemerintah daerah, lanjut Dedi, terus berupaya mengarahkan transformasi ekonomi menuju sektor yang bersifat berkelanjutan.

“Sektor pertanian dan kelautan disebut sebagai pilar utama, karena keduanya mampu menopang kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,” kata Dedi kepada NTBSatu.

Selain itu, sektor perkebunan juga tumbuh pesat. Kopi Sumbawa menyumbang lebih dari 42 persen produksi kopi NTB, sedangkan komoditas bawang merah terus meningkat dengan kontribusi 13,83 persen.

Dorongan Agrobisnis dan Agroindustri

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pemerintah daerah mendorong penguatan agrobisnis dan agroindustri untuk menciptakan nilai tambah produk lokal.

“Hasil pertanian dan kelautan perlu diolah langsung di daerah. Gabah harus menjadi beras kemasan, jagung diarahkan menjadi bahan industri pakan, dan udang serta rumput laut harus diolah sebelum diekspor,” jelas Dedi.

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah daerah untuk membuka peluang investasi industri kecil, menengah, hingga besar. Upaya tersebut harapannya mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Berita Terkait

Back to top button