Pemerintahan

Banjir Mulai Melanda, BPDB NTB Minta Masyarakat Siaga Bencana

Mataram (NTBSatu) – Sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai diterjang bencana banjir. Terbaru, bencana banjir merendam sejumlah daerah di Kabupaten Bima.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ahmadi mengatakan, bencana banjir ini tidak hanya karena curah hujan yang tinggi ataupun hutan yang gundul. Tetapi bisa saja karena penyempitan daerah aliran sungai.

“Masyarakat siaga saja. Kawasan pengaliran air jangan sampai tersumbat, jangan sampai dipersempit. Karena tidak ada yang tahu curah hujan sekarang terkonsentrasi di satu DAS (Daerah Aliran Sungai),” kata Ahmadi, Jumat, 7 November 2025.

Ia memastikan, tetap mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) jika sewaktu-waktu dibutuhkan. “Selain itu, untuk kebutuhan lain juga ditanggulangi oleh masing-masing kabupaten/kota, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Sosial,” jelasnya.

Banjir di Kabupaten Bima

Data BPBD NTB, pada Kamis, 6 November 2025 kemarin, dua kecamatan di Kabupaten Bima diterjang banjir, yakni Sanggar dan Madapangga. Penyebab utama banjir ini diduga akibat curah hujan sedang hingga lebat yang terjadi sejak pukul 12.10 Wita, dan berlangsung hingga sore hari.

Kondisi tersebut diperparah oleh derasnya aliran air dari kawasan pegunungan, yang menyebabkan drainase meluap dan merendam pemukiman warga.

Data sementara mencatat, di Desa Monggo sebanyak 580 rumah terendam dengan 580 kepala keluarga atau 1.798 jiwa terdampak. Banjir juga merusak tiga fasilitas pendidikan, satu musala, serta satu hektare lahan pertanian.

Di Desa Ncandi, 28 rumah warga ikut terendam dengan 87 jiwa terdampak. Selain itu, satu kantor desa dan dua fasilitas pendidikan, yakni SDN Impres Ncandi dan TK Mudah Bestari Ncandi, ikut terendam air.

Sementara itu, di Desa Dena, sebanyak 35 rumah dan satu unit penggilingan padi terdampak banjir. Di Desa Boro, empat kepala keluarga (14 jiwa) mengalami kerusakan rumah, termasuk satu rumah warga yang roboh temboknya.

Sedangkan di Desa Kore, satu jembatan darurat yang sedang dalam proses pembangunan mengalami kerusakan. Di Desa Bolo, pohon tumbang sempat menghambat arus lalu lintas sebelum akhirnya berhasil petugas tangani. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button