Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem Lombok Timur, Pelatihan Wirausaha Pemuda Jadi Jurus Baru
Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Miskin Ekstrem, Selasa, 4 November 2025.
Pelatihan itu sebagai langkah strategis untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut. Sebanyak 100 pemuda dari berbagai wilayah di Lombok Timur mengikuti kegiatan ini.
Pelatihan bertema “Wirausaha Muda Mandiri Indonesia Tangguh: Pengentasan Kemiskinan melalui Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Berbasis Sumber Daya Lokal” ini bertujuan menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan berwirausaha sesuai potensi daerah.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah dalam upaya mencetak wirausahawan muda tangguh.
Wakil Bupati Lombok Timur, Moh. Edwin Hadiwijaya hadir langsung memberi apresiasi terhadap program unggulan Kemenpora tersebut.
Ia menyebut, Lombok Timur sebagai salah satu dari delapan kabupaten/kota terpilih di Indonesia yang mendapatkan kesempatan menjalankan pelatihan kewirausahaan bagi pemuda miskin ekstrem.
Edwin menegaskan, program ini sejalan dengan visi-misi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk melahirkan 20.000 wirausaha baru sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, lintas kementerian, dan lintas lembaga untuk mencapai tujuan bersama.
“Kolaborasinya harus lebih erat agar pengentasan kemiskinan bisa berjalan optimal,” tegasnya.
Ia juga menyebut, pelatihan kewirausahaan ini dapat menjadi pilot project dan berpotensi direplikasi ke program pelatihan lainnya, seperti yang sudah berjalan di Loka Latihan Kerja Selong.
Edwin berpesan agar para peserta tidak malu disebut miskin ekstrem, tetapi menjadikannya motivasi untuk bangkit dan mandiri.
Kembangkan Ide Kreatif dan Inovasi Pemuda
Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Yohan menjelaskan, kegiatan ini merupakan program unggulan nasional yang menyasar pemuda berusia 16 hingga 30 tahun.
Ia menyebut, pelatihan tersebut sebagai wujud nyata pembekalan ilmu dan keterampilan. Agar para pemuda dapat mengembangkan ide kreatif, serta inovatif untuk menciptakan lapangan kerja berbasis potensi lokal.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, termasuk Manajer Mikro Bank BRI Cabang Selong yang membahas akses permodalan. Kemudian, wirausaha muda lokal yang berbagi pengalaman, serta Founder Rumah SDM Indonesia yang memberikan strategi pengembangan diri.
Peserta pelatihan harapannya tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu membuka lapangan kerja baru di lingkungannya.
Dengan semangat kemandirian, para pemuda Lombok Timur harapannya mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Saat ini tercatat lebih dari 15.000 kepala keluarga di Lombok Timur masuk dalam kategori miskin ekstrem. Pemerintah menargetkan, angka kemiskinan ekstrem nasional turun menjadi 0,5 persen pada tahun 2026.
Melalui pelatihan kewirausahaan pemuda, Lombok Timur optimis dapat berkontribusi nyata dalam pencapaian target tersebut. (*)



