BERITA NASIONAL

Konten Berujung Maut, Dua Remaja Tegal Lompat dari Jembatan hingga Tewas

Mataram (NTBSatu) – Video berdurasi 44 detik yang menampilkan dua remaja Tegal melompat dari jembatan demi konten viral menggemparkan warganet.

Aksi tersebut terjadi di perbatasan Kabupaten dan Kota Tegal, Jawa Tengah, tepatnya di atas Sungai Ketiwon atau Sungai Gung. Kedua remaja itu datang ke lokasi bersama teman-temannya untuk membuat video yang kemudian berujung tragis.

Akun Instagram @lambe_turah mengunggah rekaman yang memperlihatkan dua pemuda berdiri di atas jembatan berwarna-warni dengan arus sungai yang deras. Seorang teman merekam dari tepi sungai saat dua pemuda itu bersiap melompat.

Setelah melompat, salah satu korban kesulitan berenang dan mulai terbawa arus. Temannya berusaha menolong, tetapi situasi berubah panik saat keduanya berteriak meminta pertolongan.

Teman yang merekam kejadian itu tidak mampu membantu karena tidak bisa berenang. Sementara warga sekitar yang sempat memperingatkan agar mereka tidak melompat, kemudian berupaya mencari bantuan.

Komentar Warganet

Video tersebut cepat menyebar di berbagai platform sosial media dan menuai banyak komentar dari warganet.

Sebagian besar warganet menilai tindakan dua remaja lompat dari jembatan sangat berisiko. Ada pula yang menyoroti penggunaan kata “minta tolong” sebagai bahan candaan yang bisa berakibat fatal saat situasi darurat.

“Kata minta tolong kalau biasa jadi candaan saat benar-benar butuh pertolongan dikira bercanda. Itulah pentingnya kata serius tidak untuk bercanda,” komentar akun @titiarmond.

Warganet lain juga menegur aksi tersebut karena mereka tidak memiliki kemampuan berenang.

“Tau diri enggak bisa renang nyobain nyebur di sungai,” tambah aku @dani_ramdhoni

Banyak warganet juga menyoroti teman perekam video yang hanya menonton tanpa berusaha mencari bantuan.

“Kenapa yang videokan hanya ngeliatin doang, harusnya cari bantuan malah megangin hp terus, gemes banget,” tulis akun @dewi_anjani_sweetybontot.

Namun, ada juga warganet yang memilih mengajak publik berhenti menyalahkan siapa pun dan mengubah tragedi tersebut menjadi pelajaran berharga.

“Mending daripada menyalahkan apa yang sudah terjadi, kita kirimkan doa Al Fatihah buat kedua almarhum. Cukup jadikan pelajaran buat kita yang masih dikasih raga dan akal yang sehat, bahwa maut memang sedekat itu,” saran akun @rickyluckyone.

Kepala Seksi Humas Polres Tegal Kota, AKP Sakmadi menjelaskan, aksi dua pelajar tersebut bukan spontanitas melainkan hasil rencana sebelumnya.

“Hasil pemeriksaan terhadap rekan-rekan korban diketahui bahwa aksi terjun bebas ke sungai tersebut telah direncanakan sebelumnya dan sempat dibagikan melalui grup WhatsApp,” ungkapnya, mengutip Kompas.com, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sakmadi menambahkan, kedua korban datang ke lokasi pada Kamis sore bersama teman yang bertugas merekam video.

“Peristiwa bermula ketika kedua korban bersama tiga temannya berhenti di area sawah dekat jembatan,” jelasnya.

Warga sekitar sempat memperingatkan agar mereka tidak melompat, namun dua remaja itu mengabaikan peringatan tersebut. Keduanya tetap melanjutkan aksi untuk konten hingga terseret arus sungai hingga tewas. (*)

Berita Terkait

Back to top button