Ketua STKIP Taman Siswa Bima Tekankan Standarisasi dan Pengembangan Kompetensi Dosen
Bima (NTBSatu) – Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., menekankan pentingnya standarisasi dan pengembangan kompetensi dosen yang akan diterapkan mulai tahun 2025. Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan bersama calon dosen, tenaga pengajar, dan pelamar, beberapa waktu lalu.
H. Ibnu Khaldun menjelaskan, saat ini enam program studi aktif di STKIP Taman Siswa Bima sudah memiliki jumlah dosen yang cukup. Bahkan berlebih di beberapa rumpun ilmu.
“Beberapa rumpun ilmu sudah memiliki 7 hingga 8 dosen, bahkan untuk Bahasa Indonesia jumlahnya mencapai 10 dosen. Program studi IPS juga memiliki jumlah tenaga pengajar yang cukup banyak,” ungkapnya.
Karena itu, ia menegaskan, penerimaan dosen ke depan akan lebih selektif dengan mempertimbangkan kebutuhan riil program studi. Selain kompetensi akademik, soft skills calon dosen juga akan menjadi pertimbangan utama.
Mulai 2025, STKIP Taman Siswa Bima akan menerapkan kebijakan standarisasi pengembangan dosen. Lulusan S2 yang ingin bergabung didorong memiliki sertifikat PEKERTI sebagai salah satu syarat soft skills wajib.
“Bagi dosen yang akan mulai mengajar, diwajibkan mengikuti pelatihan dan workshop pengembangan karir. Seperti penyusunan RPS, RTM, seminar Taksonomi Bloom, hingga Bimtek RPS berbasis OBE,” jelasnya.
Selain itu, calon dosen yang melamar akan diminta mengirimkan video microteaching sebagai bagian dari seleksi. Bagi dosen yang sudah memiliki sertifikasi pendidik, Ibnu Khaldun menekankan, pentingnya mengembangkan rumah karir sebagai kontribusi pada penguatan mutu akademik kampus.
Ia juga mengingatkan, seluruh dosen untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan regulasi pendidikan tinggi. Agar pembelajaran yang diberikan tetap relevan dengan standar nasional maupun internasional.
Pertemuan tersebut harapannya menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan akademik yang profesional, adaptif, dan berkualitas di STKIP Taman Siswa Bima. (*)
