Politik

Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Blak-Blakan Sebut Rampok Uang Negara

Mataram (NTBSatu) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu menjadi sorotan publik setelah pernyataannya rampok uang negara viral di media sosial.

Ucapannya menuai banyak kecaman, karena dianggap melecehkan amanah rakyat dan tidak pantas diucapkan seorang wakil rakyat.

Setelah gelombang kritik muncul, Wahyudin akhirnya memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf terbuka.

Bersama istrinya, ia menyampaikan penyesalan mendalam dan menegaskan siap menanggung segala risiko yang timbul akibat ucapannya.

“Dengan ini atas nama pribadi dan keluarga, saya melayangkan permohonan maaf atas video yang telah diviralkan di TikTok beberapa waktu lalu,” ucap Wahyudin dengan wajah sendu, mengutip Instagram @infodenpasarterkini.id, Jumat malam, 19 September 2025.

Wahyudin menegaskan, ucapannya hanya sebatas candaan. Ia menolak anggapan yang menyebutnya berniat merendahkan masyarakat Gorontalo, maupun rakyat Indonesia.

“Sesungguhnya saya tidak berniat menyinggung perasaan masyarakat Gorontalo yang saya wakili. Semua ini murni kesalahan saya,” jelasnya.

Politisi asal Gorontalo itu juga menegaskan, sikapnya yang siap menerima segala konsekuensi dari ucapannya.

“Apa pun konsekuensi yang ditimbulkan atas video ini, saya bersama istri siap menanggung,” tegasnya.

Isi Video yang Viral

Dalam rekaman singkat yang menyebar, Wahyudin tampak mengenakan kemeja biru dan kacamata hitam ketika mengendarai mobil bersama istrinya.

IKLAN

Saat istrinya bertanya tujuan perjalanan, ia menjawab dengan nada santai menyatakan menggunakan uang negara untuk bepergian.

“Kita hari ini menuju Makasar menggunakan uang negara hahaha,” ucapnya.

Setelah itu, ia menambahkan, pernyataan lebih kontroversial dengan adanya ungkapan untuk merampok uang negara.

“Kita rampok saja uang negara ini kan, kita habiskan saja biar negara ini semakin miskin,” ucapnya sambil tertawa.

Reaksi Warganet

Warganet menganggap, ucapan tersebut melukai perasaan rakyat sekaligus mempermalukan institusi DPRD Provinsi Gorontalo.

Banyak komentar yang mendesak agar Wahyudin segera mendapat sanksi tegas, bahkan tidak sedikit yang meminta pencopotan jabatannya.

Beberapa komentar menunjukkan rasa jengkel, karena menurut mereka permintaan maaf tidak cukup untuk menutupi kesalahan seorang wakil rakyat.

Ada pula yang menegaskan, ucapan semacam ini bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif.

“Harus dinonaktifkan, jangan sampai rakyat yang bergerak,” komentar akun @hadihryd.

Komentar lain datang dari akun @iqbalsetiawaaan yang menegaskan, “Pecatlah, masak mohon maaf mulu elah, basi bos.”

Rangkaian komentar tersebut menunjukkan, kemarahan warganet terhadap sikap seorang pejabat publik yang seharusnya menjaga ucapan dan perilaku di ruang publik. (*)

Berita Terkait

Back to top button