Dampak Demo Rusuh, 2 Negara Rilis “Travel Warning” ke Indonesia

Mataram (NTBSatu) – Gelombang demonstrasi besar yang berlangsung di Jakarta serta sejumlah daerah lain memunculkan respons serius dari berbagai negara.
Sejumlah pemerintah asing langsung menerbitkan peringatan perjalanan atau travel warning kepada warganya yang sedang berada di Indonesia maupun yang berencana melakukan kunjungan.
Melansir Boomberg, berikut beberapa negara yang memberlakukan Travel Warning ke Indonesia:
- Australia
Australia menjadi salah satu negara pertama yang mengumumkan peringatan resmi.
Melalui laman Smart Traveller yang dikelola oleh otoritas pariwisata Australia, pemerintah memberikan level 2 untuk Indonesia.
Status ini menegaskan bahwa warga Australia perlu meningkatkan kewaspadaan saat bepergian.
Peringatan tersebut tidak hanya menyoroti ancaman terorisme dan bencana alam, tetapi juga menyebut maraknya aksi protes besar-besaran sebagai faktor utama yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Dalam pernyataannya, pihak Smart Traveller menulis, “Protes besar dengan potensi meningkat menjadi kekerasan dan kerusakan properti terjadi di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Denpasar, Bali, yang menyebabkan gangguan dan berdampak pada pergerakan lalu lintas lokal. Hindari protes dan demonstrasi dan pantau media lokal untuk pembaruan terkini.”
- Amerika Serikat
Selain Australia, Amerika Serikat juga mengambil langkah serupa. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta merilis peringatan resmi pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Dalam laman resminya, pihak Kedubes AS menyampaikan bahwa beberapa jalan utama menuju kawasan pusat ibu kota ditutup akibat aksi protes yang semakin meluas.
Dalam keterangannya, penutupan akses tersebut berdampak langsung pada pergerakan di sekitar Markas Brimob Senen.
Lokasi ini berada hanya sekitar satu kilometer dari kantor Kedutaan Besar AS yang kini termasuk dalam zona rawan protes aktif.
Kedua negara tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan tinggi bagi warganya, terutama yang sedang beraktivitas di wilayah terdampak aksi demonstrasi.
Situasi ini menegaskan bahwa eskalasi protes di Indonesia tidak hanya menjadi perhatian publik dalam negeri, tetapi juga memicu kekhawatiran internasional. (*)