Ekonomi Bisnis

NTB Jadi Pusat Inovasi Energi Laut Indonesia, Investasi PLTAL Capai Rp3,56 Triliun

Mataram (NTBSatu) – Provinsi NTB mulai menarik perhatian nasional sebagai pusat pengembangan energi terbarukan berbasis kelautan.

Mengutip dari akun Instagram @goodstats.id, NTB menyimpan potensi arus laut terbesar di Indonesia, khususnya melalui Selat Lombok dan Selat Alas. Dengan kontribusi mencapai 53 persen dari total potensi nasional.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menetapkan NTB bersama NTT sebagai lokasi pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pertama di Indonesia.

Keduanya menyimpan 77 persen dari potensi energi arus laut nasional yang mencapai 1.504 Megawatt secara praktikal. Dengan persentase 24 persen, NTT menyumbang potensi melalui Selat Larantuka.

IKLAN

Pemerintah menargetkan, proyek ini beroperasi secara penuh pada tahun 2028. Serta, menempatkannya sebagai bagian dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Untuk mendukung pengembangan tersebut, Indonesia menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan energi kelautan dari Inggris dan Belanda. Di antaranya, SBS Intl Ltd, Nova Innovation, Tidal Bridge, dan HydroWing.

Investasi untuk proyek ini tercatat mencapai US$220 juta atau setara Rp3,56 triliun. Kapasitas pembangkit ditargetkan mencapai 1,4 Gigawatt (GW), dengan produksi listrik sebesar 4 terawatt-hour (TWh) per tahun.

IKLAN

Langkah ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target bauran energi nasional 2060, yaitu 73,6 persen dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan hanya 26,4 persen dari energi fosil.

Dengan potensi besar dan dukungan investasi internasional, NTB bersiap menjadi pusat transformasi energi kelautan nasional. Proyek PLTAL ini bukan hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga menciptakan peluang kerja dan teknologi baru yang ramah lingkungan. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button