Mengenal Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza yang Tewas Dibom Israel

Jakarta (NTBSatu) – Marwan Al Sultan tewas dalam serangan Israel di Gaza. Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza itu meninggal bersama istri, anak, dan sejumlah keluarganya.
Organisasi Healthcare Workers Watch melaporkan, Marwan merupakan dokter senior ke‑70 yang tewas dalam 50 hari terakhir. Hal ini menggarisbawahi rusaknya sistem kesehatan Gaza.
Kematian veteran kardiolog ini menuai kecaman luas. Kementerian Kesehatan Gaza, Hamas, dan komunitas medis menyebutnya, pelanggaran hukum humaniter internasional karena menyasar tenaga medis.
Profil Marwan Al Sultan
Marwan Al Sultan adalah Direktur RS Indonesia di Gaza yang memiliki karier panjang sebagai dokter. Ia merupakan konsultan kardiologi intervensional yang banyak bekerja sama erat dengan tim kemanusiaan internasional di Gaza utara. Termasuk dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.
Menurut keterangan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Marwan adalah sosok yang berdedikasi. Ia tanpa henti memimpin RS Indonesia dalam situasi sulit.
Ia tanpa lelah berusaha menyediakan layanan medis penting bagi rakyat Palestina, meskipun terus-menerus mendapat ancaman serangan udara Israel dan menghadapi keterbatasan sumber daya parah.
Pada Desember 2024, Rumah Sakit Indonesia sempat dikepung oleh Israel di mana seluruh staf medis dan pasien dipaksa evakuasi.
Tak lama setelah pengepungan dan blokade itu, Marwan Al Sultan kembali ke RS Indonesia untuk melanjutkan operasi selama gencatan senjata Januari 2025.
Pada Januari hingga Maret 2025, tim EMT MER-C Indonesia berkolaborasi langsung dengan Al Sultan dalam menghidupkan kembali layanan darurat dan memulihkan operasional rumah sakit secara penuh.
“Ia dikenal karena keterusterangan, spontanitas, dan kepemimpinannya yang tegas-sifat-sifat yang menghiasi rapat manajemen rumah sakit, yang sering kali diisi dengan perdebatan sengit dan selalu diakhiri dengan keakraban sambil minum kopi dan makan bersama,” demikian keterangan MER-C Indonesia, Rabu, 2 Juli 2025.
Kementerian Kesehatan Gaza menggambarkan, Marwan Al Sultan sebagai sosok yang penuh kasih sayang.
“Ia menjadi simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan di saat-saat tersulit dan saat-saat paling berat yang dialami rakyat kita yang terus-menerus mengalami agresi,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan, seperti dikutip BBC. (*)