Film Anak Lombok “Bebadong”, Ungkap Ritual Mistis dan Realita Pahit PMI

Mataram (NTBSatu) – Setelah kesuksesan film horor Seher yang berhasil menarik perhatian 3,9 juta penonton, dunia perfilman Indonesia khususnya Lombok kini kembali menyuguhkan film “Bebadong” yang tak kalah menarik.
Berbeda dari Seher, film “Bebadong” hadir dengan sentuhan budaya, kepercayaan tradisional, dan realita pahit yang para para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok hadapi.
Disutradarai oleh ADBMI Foundation, “Bebadong” merupakan film pendek yang mengangkat tradisi spiritual masyarakat Suku Sasak. Judul film ini dari nama ritual kuno yang calon pekerja migran jalani, sebelum berangkat ke negeri orang.
Ritual bebadong adalah proses pencarian jimat perlindungan dari seorang dukun. Jimat ini diyakini sebagai pelindung selama di tanah rantau, yang menjadi harapan dan pegangan spiritual. Terlebih, agar selamat, sukses bekerja, dan dapat kembali dengan selamat ke kampung halaman.
Namun, film ini tidak hanya menyoroti sisi magis dari tradisi tersebut. “Bebadong” justru menghadirkan narasi kontras, antara harapan dengan balutan spiritualitas dan kenyataan keras di luar negeri.
Banyak dari mereka yang tidak pernah kembali. Sebagian hilang tanpa kabar, sebagian pulang dengan peti mati. Sebuah ironi menyakitkan yang menggambarkan nasib para pejuang rupiah asal Lombok.
Dengan pendekatan visual yang kuat dan cerita yang menyentuh, Bebadong menjadi potret penting tentang bagaimana keyakinan tradisional berbenturan dengan realita kehidupan sebagai PMI.
Film ini tak hanya menjadi karya budaya, tetapi juga refleksi sosial atas nasib para pekerja migran yang sering kali terlupakan.
“Bebadong” menjadi bukti, film lokal Lombok semakin berani menyuarakan isu-isu penting lewat sentuhan budaya dan kemanusiaan yang otentik.
Dengan latar budaya yang kuat dan pesan sosial yang tajam, harapannya film Bebadong menjadi pembicaraan hangat berikutnya di dunia perfilman Tanah Air. (*)