Jakarta (NTBSatu) – Hubungan Iran dan Israel mencapai puncaknya dengan serangan saling balas rudal. Ketegangan ini berlangsung sejak Jumat, 13 Juni 2025.
Israel memantik pecahnya konflik yang semakin panas, dengan menyerang wilayah Iran terlebih dulu pada Jumat, 13 Juni 2025.
Dalam tiga hari penyerangan, Israel membunuh sedikitnya 224 warga Iran. Tak tinggal diam, Iran merespons serangan dengan menargetkan Ibu Kota Israel, Tel Aviv yang menewaskan puluhan korban jiwa. Saling rudal ini terus berlangsung hingga saat ini.
Lalu, seberapa jauh jarak kedua negara ini sehingga bisa saling menyerang dengan menggunakan rudal?
Jika dihitung dari ibu kota negara keduanya, maka jarak antara Teheran, Iran; dengan Tel Aviv, Israel, sekitar 1.770 kilometer. Jarak ini, kurang lebih seperti dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Letak Geografis Iran
Iran merupakan negara yang terletak di Asia barat daya. Secara geografis, sebagian besar wilayah Iran terdiri dari dataran tinggi gurun di bagian tengah dengan pegunungan tinggi di semua sisinya.
Iran berbatasan dengan Azerbaijan, Armenia, Turkmenistan, dan Laut Kaspia di sebelah utara. Kemudian Pakistan dan Afghanistan di sebelah timur. Teluk Persia dan Teluk Oman di sebelah selatan, dan Turki serta Irak di sebelah barat, demikian dikutip dari Britannica.
Iran juga menguasai puluhan pulau di Teluk Persia. Sekitar sepertiga dari batas wilayahnya yang sepanjang 7.680 kilometer adalah pesisir pantai
Letak Geografis Israel
Israel termasuk negara di wilayah Asia Barat. Letaknya, berada di ujung timur Laut Mediterania dengan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan ibu kota negara.
Negara ini berbatasan dengan Lebanon di utara, Suriah di timur laut, Yordania di timur dan tenggara, Mesir di barat daya, dan Laut Mediterania di barat.
Kecepatan Rudal Balistik Iran
Rudal balistik memiliki kecepatan luar biasa. Rudal hipersonik, misalnya, bisa melaju di atas Mach 5 atau sekitar 6.125 kilometer/jam. Artinya, rudal dengan kecepatan ini bisa menempuh jarak Iran dan Israel dalam waktu sekitar 12 hingga 15 menit.
Rudal ini bekerja dengan sistem peluncuran berbasis roket, kemudian menempuh jalur melengkung ke atmosfer sebelum kembali turun menuju target dengan presisi tinggi.
Rudal balistik jenis inilah yang digunakan Iran dalam serangan balasan terhadap Israel, bahkan disebut-sebut tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan canggih Israel.
Dalam prosesnya, rudal-rudal yang diluncurkan Iran harus melintasi wilayah udara beberapa negara seperti Yordania dan Lebanon. Hal ini membuat serangan semacam ini tak hanya memicu konflik bilateral, tetapi juga berpotensi melibatkan negara-negara di sekitar.
Namun dalam serangan Iran kali ini, beberapa rudal berhasil menembus dan menyebabkan kerusakan besar, termasuk di pusat Tel Aviv dan markas penting seperti Mossad dan fasilitas pembangkit listrik.
Dengan jarak Iran dan Israel sekitar 1.300 hingga 1.770 kilometer, rudal balistik jarak menengah dengan kecepatan hipersonik sangat mampu menjangkau wilayah masing-masing dalam waktu singkat.
Di sisi lain, Israel sendiri memiliki sistem pertahanan udara berlapis seperti Iron Dome dan Arrow, yang mampu mencegat sebagian besar serangan udara. (*)