BERITA NASIONALPariwisata

10 Situs Warisan Dunia Paling Fotogenik dan Sarat Sejarah di Asia, Ada Candi Borobudur Indonesia

Mataram (NTBSatu) – Asia bukan hanya benua terbesar di dunia, tapi juga salah satu yang paling kaya akan sejarah, kebudayaan, dan warisan visual menakjubkan.

Dari ujung barat hingga timur, sejumlah situs warisan dunia UNESCO di Asia menawarkan pengalaman imersif yang tidak hanya menggugah rasa ingin tahu, tetapi juga menciptakan karya visual yang tak terlupakan.

Times Travel, melalui Times of India, baru-baru ini merilis daftar 10 situs warisan dunia paling fotogenik di Asia, dan inilah potret perjalanannya.

Perjalanan ini dimulai dari Angkor Wat di Kamboja, kompleks candi Hindu-Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-12. Saat mentari perlahan terbit di balik menara megahnya, siluet-siluet batu menjulang tinggi menciptakan pemandangan mistis yang menjadi favorit fotografer dunia.

Angkor Wat bukan sekadar lokasi spiritual, tapi juga simbol nasional Kamboja yang bahkan diabadikan di bendera negara.

IKLAN

Dari Kamboja, arahkan langkah ke barat menuju India, tempat berdirinya Taj Mahal, monumen cinta abadi dari marmer putih yang berubah warna mengikuti cahaya matahari. Shah Jahan merupakan tokoh yang membangun monumen tersebut untuk mengenang istrinya, Mumtaz Mahal, situs ini menampilkan keanggunan arsitektur Mughal yang memikat dari setiap sudut.

Tak jauh dari sana, membentang panjang ke utara, Tembok Besar China menanti. Struktur pertahanan sepanjang lebih dari 21.000 kilometer ini membelah pegunungan dan padang. Kemudian, menghadirkan lanskap epik yang tak hanya menantang sejarah, tetapi juga lensa kamera.

Melanjutkan ke arah selatan, kita tiba di dataran Bagan, Myanmar, di mana lebih dari 2.200 kuil dan pagoda kuno tersisa dari ribuan bangunan keagamaan yang berdiri antara abad ke-9 hingga 13.

IKLAN

Pemandangan balon udara yang mengapung di atas kuil-kuil saat matahari terbit menjadikannya salah satu destinasi spiritual paling fotogenik di Asia Tenggara.

Candi Borobudur Indonesia

Perjalanan pun berlanjut ke tanah air, tepatnya di Candi Borobudur, Indonesia, yang berdiri megah di Magelang, Jawa Tengah. Candi Buddha terbesar di dunia ini menawarkan lebih dari sekadar stupa dan relief. Ia adalah buku batu yang memuat ajaran kehidupan, serta panorama indah saat kabut pagi menyelimuti stupa-stupa berlatar Gunung Merapi.

Dari Indonesia, menyebrangi Laut China Selatan membawa kita ke Teluk Halong, Vietnam. Tempat lebih dari 1.600 pulau batu kapur mencuat dari laut biru kehijauan. Keunikan bentuk batu dan gua-gua alaminya menjadikan Halong bukan hanya surga geologi, tapi juga kanvas fotografi alami yang tiada duanya.

Di timur laut Asia, Kyoto, Jepang, hadir sebagai perwakilan estetika budaya Jepang yang mendalam.

IKLAN

Adanya kuil-kuil klasik seperti Fushimi Inari dengan hiasan ribuan gerbang torii merah dan bunga sakura yang bermekaran. Kyoto menampilkan harmoni antara spiritualitas dan keindahan alam secara sempurna.

Dari Timur Jauh, perjalanan kembali ditarik ke Barat, menuju Petra di Yordania. Kota batu yang diukir langsung dari tebing pasir ini menampilkan rona merah muda yang dramatis. Menciptakan kontras mencolok antara sejarah kuno bangsa Nabatean dan keagungan alam Timur Tengah. Situs ini telah menjadi ikon arkeologi dunia, bahkan tampil di berbagai film internasional.

Kita pun beranjak ke kawasan pegunungan Filipina, di mana sawah berundak Banaue berdiri sebagai bukti ketekunan leluhur suku Ifugao yang membentuk lanskap agraris tanpa alat berat lebih dari 2.000 tahun lalu.

Lewat sistem irigasi canggih dan pemandangan yang memikat, tempat ini menjadi bukti keterpaduan manusia dan alam.

Sebagai penutup, rute ini berakhir di Hampi, India Selatan, kota kuno yang pernah menjadi pusat Kerajaan Vijayanagar.

Batu-batu raksasa yang menyebar secara alami berpadu dengan reruntuhan candi dan istana yang masih berdiri tegak. Menciptakan lanskap mirip planet lain yang tak hanya unik, tetapi juga penuh cerita sejarah. (*)

Berita Terkait

Back to top button