Daerah NTBLombok TimurPemerintahanPendidikan

Pj Bupati Jawab Masa Depan Kampung Inggris Lombok Timur

Lombok Timur (NTBSatu) – Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, menjawab terkait masa depan Kampung Inggris Lombok Timur di Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur.

Taofik menyangkal program pelatihan bahasa asing yang berpusat di Desa Tetebatu Selatan itu sebagai program macet.

Taofik pun mengatakan program kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur dengan Green Orry Language Center itu sudah rampung secara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Secara laporan RPJMD sebetulnya program itu sudah rampung,” kata Taofik di kantornya, Selasa, 16 Juli 2024.

Terkait apakah program tersebut akan berlanjut atau tidak, ucap Taofik, akan ditentukan oleh Bupati Lombok Timur selanjutnya.

“Terkait tindak lanjutnya kita tunggu kebijakan bupati yang akan terpilih,” ucap Taofik.

Sebelumnya, dalam pantauan langsung NTBSatu pada Sabtu, 8 Juni 2024, lokasi kursus bahasa asing yang berpusat di Green Orry Language Center itu tampak sepi. Tidak ada aktivitas pembelajaran.

Padahal program itu sudah dirintis sejak 2019 dengan memakan anggaran Rp1,7 miliar melalui kerja sama Pemkab Lombok Timur dengan masyarakat dan Green Orry Language Center.

Beda Keterangan Pj Bupati dan Pj Sekda Lombok Timur

Penjabat (Pj) Sekretaris Lombok Timur, Hasni, mengatakan berhentinya operasi Kampung Inggris Tete Batu akibat macetnya anggaran dari daerah.

Hasni mengatakan, Pemkab Lombok Timur menghentikan anggaran ke Kampung Inggris Tetebatu demi membiayai sektor primer. Salah satunya soal utang piutang.

“Memang kita stop anggarannya. Kita alihkan ke kebutuhan utama yang mendesak. Seperti membayar utang daerah,” kata Hasni, Selasa, 2 Juli 2024.

Namun, lanjut Hasni, jika kondisi keuangan daerah sudah membaik, pihaknya berkomitmen untuk kembali menggulirkan program kursus bahasa asing oleh daerah tersebut.

“Kalau sektor utama sudah tuntas, ke depan akan kita upayakan lagi programnya (Kampung Inggris Tetebatu),” ucap Hasni.

Ketua DPRD Lombok Timur, Murnan, juga turut mengomentari kondisi tersebut. Menurutnya Kampung Inggris Tetebatu harus menjadi program berkelanjutan.

Hanya saja, ucap Murnan, program tersebut jangan menitikberatkan anggaran dari pemerintah daerah sebagai bahan bakar operasional.

“Mestinya berkelanjutan. Tapi jangan sampai bertumpu pada anggaran pemerintah. Barang kali perlu kolaborasi dari inisiatif masyarakat dan lembaga yang fokus pada pendidikan,” kata Murnan, pada hari yang sama.

Ia mengharapkan, adanya keterlibatan masyarakat dan lembaga terkait secara lebih luas pada program serupa.

Sementara, masyarakat Lombok Timur, Dune, menganggap keberadaan Kampung Inggris Tetebatu cukup memberi dampak positif bagi daerah.

Selain generasi muda yang semakin melek bahasa asing, ia juga menyebut siswa Kampung Inggris Tetebatu kerap mengharumkan nama Lombok Timur.

“Siswanya juga setahu saya sering jadi perwakilan Lombok Timur dalam lomba. Bagus sebenarnya kalau itu dipertahankan,” ujar Dune.

Selain itu, lanjut Dune, lokasi kursus bahasa asing tersebut juga sangat representatif untuk mempelajari bahasa asing. Mengingat Tetebatu merupakan salah satu destinasi wisata top di Lombok Timur.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button