Pemkab Sumbawa Dorong Penguatan SDM Lewat Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa resmi memulai Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2025. Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot secara resmi membuka kegiatan yang berlangsung di UPT BLK Sumbawa, Kamis sore, 27 November 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa, H. Varian Bintoro menjelaskan, Pelatihan Berbasis Kompetensi 2025 menghadirkan delapan kejuruan. Termasuk pelatihan yang sempat tertunda di tahap sebelumnya. Total peserta mencapai 96 orang, dengan setiap kelas menampung 16 peserta.
“Semua pelatihan mengacu pada standar kompetensi nasional dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia,” ujarnya.
Varian merincikan, BLK menyelenggarakan delapan skema pelatihan yang terbagi dalam beberapa kategori. Program inovatif mencakup barista dan operator alat berat, sedangkan program pengembangan menghadirkan listrik otomasi industri, las, dan desain grafis.
Kemudian ada program murni, seperti boga, tetap menjadi bagian dari agenda pelatihan. Semua pelatihan sesuai kebutuhan industri mitra dan standar kompetensi kerja nasional.
Dalam pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi, Varian mengatakan BLK Sumbawa menghadapi tantangan besar, terutama ketiadaan alat berat untuk praktik.
Namun, Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot langsung memberikan dukungan penuh dengan menyediakan alat berat miliknya dan memfasilitasi tempat latihan di BLK.
“Alat berat yang dibutuhkan akhirnya bisa digunakan berkat dukungan penuh Bupati. Beliau mengatakan, pakai alat berat saya, Ini motivasi besar bagi kami untuk melaksanakan pelatihan dengan optimal,” jelas Varian.
Perbarui Sarana dan Prasarana BLK
Varian memastikan, Pemkab Sumbawa akan terus memperbarui sarana dan prasarana BLK. Sebab, beberapa peralatan lama, seperti mesin las tahun 1982 masih digunakan, sementara alat barista terbaru dengan spesifikasi modern mendukung kualitas pelatihan.
Meski demikian, keterbatasan fasilitas penginapan bagi peserta dari daerah jauh menjadi kendala dan Pemkab Sumbawa telah merencanakan pembangunan mess di lokasi BLK.
Varian mendorong peserta memiliki keterampilan siap pakai dan sertifikasi resmi, bukan sekadar ijazah formal. Ia menekankan, pentingnya sinergi dengan OPD lain agar pemanfaatan fasilitas BLK dapat secara maksimal sepanjang tahun.
“Pelatihan ini menyiapkan peserta untuk bersaing secara nasional maupun internasional, sekaligus memperkuat kompetensi putra-putri terbaik daerah,” tutupnya. (*)



