ADVERTORIALBappeda NTB

Wisata Kuliner Dongkrak Kemandirian Ekonomi Kelurahan Bugis Sumbawa

Mataram (NTBSatu) – Kelurahan Bugis terus menunjukkan kekuatan ekonomi lokal melalui perkembangan wisata kuliner yang semakin ramai setiap tahun.

Aktivitas usaha kuliner tumbuh pesat dan mendorong kemandirian ekonomi warga, terutama karena banyak pelaku usaha mampu menggerakkan perputaran uang secara mandiri melalui warung, rumah makan, serta restoran.

Sebanyak 47 pemilik usaha kuliner aktif menjalankan usaha mereka, sedangkan tiga subsektor restoran terus memperluas pelayanan demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan wisatawan.

“Kelurahan Bugis terkenal sebagai pusat kuliner, terbukti dengan adanya 47 pemilik usaha warung, rumah makan, dan restoran, serta tiga jenis subsektor restoran yang beroperasi,” ungkap Lurah Bugis, Edi Sugianto, A.Md, kepada NTBSatu, Sabtu 22 November 2025.

Selain sektor kuliner, Kelurahan Bugis juga memiliki kawasan bisnis yang kuat. Tanah fasilitas umum seluas 3,94 hektare terus berkembang sebagai pusat pertokoan.

Pelaku usaha kecil berjumlah 14 keluarga, sedangkan usaha menengah mencapai 6 keluarga. Aktivitas perdagangan semakin ramai melalui 19 keluarga yang menjalankan usaha pasar tradisional serta 2 keluarga pemilik swalayan.

Kawasan jasa turut memperkuat ekonomi lokal. Tiga usaha subsektor bank dan satu usaha lembaga keuangan non-bank semakin membantu warga mengakses layanan keuangan.

Sektor perhotelan juga berperan besar melalui keberadaan satu hotel berbintang dan empat hotel melati, yang didukung oleh delapan pemilik usaha akomodasi.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini kita hajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button