Diskominfotik SumbawaSumbawa

Ketua GOW Sumbawa Ajak Masyarakat Cegah Pernikahan Dini di Hari Ibu

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sumbawa, Dra. Hj. Sudarti Mohamad Ansori mengajak masyarakat mencegah pernikahan dini melalui sosialisasi dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025, di Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Kamis, 13 November 2025.

Turut hadir pada acara ini Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumbawa, DGH. Faisal, S.Ag., M.M.Inov., Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Sekretaris DP2KBP3A, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ketua GOW Kabupaten Sumbawa, Dra. Hj. Sudarti Mohamad Ansori menekankan, pentingnya peran peserta sosialisasi sebagai “perpanjangan tangan” dalam menyebarluaskan informasi pencegahan pernikahan dini kepada masyarakat luas.

“Melalui sosialisasi ini, ibu-ibu diharapkan dapat menyampaikan pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini, misalnya melalui Majlis Ta’lim. Sehingga, pemahaman anak-anak dan masyarakat meningkat dan pernikahan dini dapat dicegah lebih efektif,” ujar Sudarti.

Peran Kemenag dan KUA dalam Pencegahan Pernikahan Dini

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumbawa, DGH. Faisal menyatakan, Kemenag mengembangkan Solusi Holistik Berbasis Keluarga Sakinah untuk mencegah pernikahan anak.

Secara nasional, Kemenag meningkatkan jumlah fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (BIMWIN CATIN), program strategis untuk meningkatkan kualitas perkawinan dan menekan angka pernikahan dini.

Selain itu, Kemenag juga menjalankan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Program tersebut menanamkan pengetahuan dan kesadaran sejak dini mengenai kesehatan reproduksi, perencanaan masa depan, dan bahaya pernikahan anak.

Faisal menekankan, peran Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai garda terdepan pencegahan pernikahan dini. Ia menjelaskan, KUA memberikan konsultasi perkawinan dan penyuluhan intensif kepada remaja serta masyarakat tentang dampak negatif pernikahan anak.

“Melalui edukasi dan pendampingan yang rutin, kita berharap masyarakat semakin memahami risiko pernikahan dini dan mampu mengambil keputusan yang lebih bijak,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button