Pemprov NTB Genjot Potensi Perkebunan dan Pesisir Pulau Sumbawa
Mataram (NTBSatu) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memperkuat pembangunan di Pulau Sumbawa dengan mendorong dua sektor utama, yakni perkebunan dan wilayah pesisir.
Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi menyebut, potensi di empat kabupaten dan satu kota di Pulau Sumbawa. Ada Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, serta Kota Bima harus dioptimalkan sebagai penggerak ekonomi baru.
Di sektor perkebunan, wilayah seperti Batulanteh, Alas, Utan, Lopok, dan Ropang dikenal sebagai sentra kopi dan kakao. Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas dengan menyediakan benih unggul, sarana pascapanen, hingga pengembangan industri pengolahan lokal.
“Hilirisasi kopi dan komoditas perkebunan lain harus diperkuat agar nilai tambahnya dinikmati masyarakat Pulau Sumbawa, bukan keluar sebagai bahan mentah,” kata Dr. Iswandi, Sabtu, 15 November 2025.
Sementara itu, Kabupaten Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Rea, Taliwang, dan Jereweh) serta Dompu (wilayah Hu’u, Kempo, dan Pajo) juga tengah didorong untuk memperkuat produksi hasil perkebunan, termasuk jagung dan kakao.
Dorong pertanian organik
Pemerintah juga mendorong pembentukan desa-desa pertanian organik yang tersebar di Sumbawa, Dompu, dan Bima untuk mendukung pertanian rendah karbon.
Untuk sektor pesisir, Pemprov NTB menargetkan percepatan pengembangan kawasan perikanan, rumput laut, dan garam. Daerah seperti Tarano, Empang, Labuhan Badas, Labangka, dan Plampang di Kabupaten Sumbawa; Lakey–Hu’u di Dompu; serta Lambu, Sape, dan Wera di Kabupaten Bima menjadi prioritas pengembangan budidaya rumput laut dan perikanan tangkap. Pemerintah mendorong hilirisasi produk seperti karagenan, agar-agar, hingga biostimulan agar nilai tambahnya tetap di Pulau Sumbawa.
Di Kabupaten Bima dan Kota Bima, penguatan kelompok nelayan serta pembangunan unit pengolahan ikan terus diupayakan, terutama di wilayah Kolo, Pelabuhan Bima, dan Sape.
Sementara untuk sentra garam, daerah seperti Mojo, Labuhan Sumbawa, dan Maronge menjadi wilayah yang didorong modernisasi produksi melalui pembentukan korporasi petambak garam serta peningkatan kualitas garam industri.
Menurut Dr. Iswandi, penguatan sektor perkebunan dan pesisir di seluruh Pulau Sumbawa akan menjadi pilar penting kemandirian pangan, air, dan energi.
“Kalau tiap daerah bergerak sesuai potensinya, Pulau Sumbawa akan tumbuh sebagai kekuatan ekonomi baru NTB,” pungkasnya. (*)



