Ekonomi Bisnis

Respons Purbaya soal Rencana Negosiasi Utang Whoosh: Sudah Top!

Jakarta (NTBSatu) – Rencana restrukturisasi utang proyek kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh semakin mencuat. Hal ini mendapat sambutan positif dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

Purbaya mengacungkan jempol saat mendengar Danantara bakal terbang ke China untuk negosiasi utang Whoosh.

“Bagus. Saya enggak ikut, kan? Top!,” ucapnya sembari mengacungkan jempol di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, mengutip CNNIndonesia, Jumat, 24 Oktober 2025.

“Paling menyaksikan (kalau diajak ke China). Kalau mereka (Danantara) sudah putus (opsi negosiasi utang Whoosh) kan sudah bagus, top!,” tegasnya.

Purbaya menekankan, ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak ikut dalam penyelesaian masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Ia mendorong, penyelesaiannya secara Business to Business (B2B).

Danantara Bakal ke China Negosiasi Utang Whoosh

Terpisah, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan, pihaknya masih menyiapkan sejumlah opsi untuk melunasi kewajiban tersebut.

Ia juga tak menjawab tegas soal ide Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan untuk merestrukturisasi utang selama 60 tahun. Dony hanya menegaskan, pemerintah masih mengkaji semua opsi untuk melunasi kewajiban tersebut.

“Terus kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi juga (ke China) untuk menegosiasikan mengenai term daripada pinjamannya. Ini menjadi point of negotiations kita. Berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang akan kita diskusikan dengan mereka,” bebernya usai bertemu Purbaya, Kamis, 23 Oktober 2025.

“Kita sedang mengatur waktu (kapan berangkat ke China). Kita sedang diskusikan juga dengan Menko Infrastruktur (Menko Agus Harimurti Yudhoyono) untuk segera kita akan menegosiasikan. Hubungan kita (dengan China) juga bagus, komunikasi bagus, dan lain sebagainya,” jelas Dony.

Dony menegaskan, Danantara akan fokus dalam urusan korporasi. Ia berjanji, pihaknya bisa menyampaikan opsi-opsi terbaik untuk dipilih pemerintah.

Ia bahkan mengklaim Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) positif. Menurutnya, itu menjadi modal penyelesaian negosiasi utang yang diharapkan rampung pada tahun ini.

Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN itu meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Dony menyebut, Whoosh justru memberikan manfaat bagi sektor transportasi, mampu mengangkut 30 ribu penumpang setiap harinya.

“EBITDA-nya juga positif KCIC itu. Tinggal masalah utang pembangunan masa yang lalu. Yang ini tentu ada opsi, beberapa opsi, dan kita pastikan tentu ini opsi yang terbaik,” tuturnya. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button