BERITA LOKALKota Mataram

Pengurus Golkar NTB Tanggapi Persaingan Sengit Kursi DPD Kota Mataram

Mataram (NTBSatu) – Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Firadz Pariska, memberikan tanggapan terkait sejumlah nama yang mulai mencuat menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Mataram.

Menjelang musyawarah, polemik internal partai berlambang pohon beringin tersebut mulai menghangat. 

Mendapatkan raihan tujuh kursi di DPRD Kota Mataram, tidak mengherankan apabila sejumlah tokoh internal maupun eksternal partai menunjukkan ketertarikan untuk memperebutkan posisi strategis sebagai Ketua DPD II.

Sejumlah nama mulai muncul sebagai kandidat potensial. Antara lain Ketua DPRD Kota Mataram, Ketua Fraksi Golkar DPRD, hingga tokoh senior partai yang memiliki pengaruh besar. Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB, Firadz Pariska, menyampaikan, tahapan Musda memang belum mulai. 

Namun, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan administratif melalui rapat pleno.

“Tahapan Musda memang belum pembukaan. Kami baru melaksanakan rapat pleno untuk pembentukan panitia pelaksana. Kemungkinan besar kegiatan Musda akan terlaksana pada akhir pekan ini atau minggu depan,” ujar Firadz usai menghadiri rapat internal bersama pengurus DPD II Golkar Kota Mataram, Senin, 13 Oktober 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan Musda berjalan secara demokratis dan terbuka bagi seluruh kader. Tidak ada yang diistimewakan; semua kader memiliki kesempatan yang sama untuk maju,” tegasnya.

Salah satu nama yang mencuat kuat adalah tokoh senior Partai Golkar Kota Mataram, H. Edy Sopyan, yang mengklaim telah memperoleh dukungan dari enam koordinator kecamatan (korcam) serta sejumlah senior dan pengurus DPD II Golkar Mataram. 

Dukungan tersebut disebut-sebut telah mengerucut pada dirinya sebagai calon Ketua DPD II.

Namun, klaim dukungan tersebut disikapi secara hati-hati oleh Firadz Pariska. Ia menegaskan bahwa DPD I tidak berada dalam posisi untuk menanggapi secara berlebihan dinamika yang berkembang di tingkat bawah.

“Saat ini semua masih sebatas asumsi. Kami tidak dapat memberikan komentar lebih jauh. Yang pasti, seluruhnya akan terbukti pada saat pendaftaran calon Ketua dibuka secara resmi,” ujarnya.

“Kami menghargai setiap aspirasi kader. Namun, kami mengimbau agar semua pihak menunggu mekanisme partai berjalan. Golkar adalah partai besar, dan segala prosesnya harus melalui tahapan yang telah ditetapkan,” imbuhnya.

Dinamika Internal

Selain Edy Sopyan, beberapa nama dari kalangan legislatif juga ramai disebut akan maju dalam kontestasi Musda, di antaranya Abdul Malik, Ketua DPRD Kota Mataram, serta Rino Rinaldi, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Mataram. 

Belakangan, Rino bahkan disebut-sebut telah memperoleh restu dari DPD I Golkar NTB. Namun, kabar tersebut kembali ditepis oleh Firadz.

“Termasuk itu masih asumsi. Kita lihat saja nanti. DPD I tidak pernah memberikan dukungan kepada siapa pun sebelum tahapan resmi dimulai,” ujarnya.

Sementara itu, jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram saat ini masih kosong setelah TGH Mujiburrahman, yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Mataram, dipastikan tidak akan mencalonkan diri kembali. Keputusan tersebut menjadikan bursa calon Ketua semakin terbuka dan dinamis.

Hingga saat ini, sejumlah nama lain juga beredar di internal partai sebagai bakal calon Ketua DPD II, meskipun belum ada yang menyampaikan pernyataan resmi terkait keseriusan mereka untuk maju.

“Kami berharap seluruh kader dapat menjaga suasana tetap kondusif. Musda bukan hanya ajang pemilihan, tetapi juga momentum konsolidasi dan silaturahmi antar kader. Siapa pun yang terpilih nanti adalah hasil keputusan bersama dan harus dihormati,” tutup Firadz. (*)

Berita Terkait

Back to top button