BERITA NASIONAL

Cerita Mencekam Penumpang Pesawat Citilink Surabaya – Jakarta saat Turbulensi hingga Mendarat Darurat di Palembang

Mataram (NTBSatu) – Perjalanan udara pesawat Citilink QG737 rute Surabaya – Jakarta, pada 22 September 2025 berubah menjadi malam penuh ketegangan.

Pesawat Airbus A320-251N yang berangkat sesuai jadwal seharusnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 22.15 WIB, tetapi badai besar menggagalkan rencana itu.

Pilot memilih mengalihkan penerbangan ke Palembang dan baru tiba kembali di Jakarta pada 23 September 2025, sekitar pukul 01.30 WIB.

Penumpang bernama @caezarrorey membagikan pengalaman tersebut melalui akun Instagram-nya. Ia mengungkapkan, momen ketika kabin pesawat Citilink Surabaya – Jakarta itu mulai dipenuhi rasa cemas dan ketakutan.

“Pilot sudah aba-aba landing (mendarat, red) Soetta, tiba-tiba ada awan gelap total lalu angin kencang. Pesawatnya miring, lalu pilot langsung naikin lagi pesawatnya, nerjang badai secepatnya,” curhat akun @caezarrorey.

Tak lama kemudian, kepanikan pecah di dalam kabin ketika banyak penumpang berteriak, menangis, dan memanjatkan doa.

“Beberapa menit mencekam. Ada yang teriak-teriak, ada yang nangis-nangis, dan ada yang berdoa,” tambahnya.

Pemilik rekaman tersebut memandang istrinya yang tetap tenang, lalu menyampaikan rasa cintanya.

“Lihat istri, dia santai-santai saja. Malah sibuk nyariin sabuk yang lupa dipasang abis dari Toilet. Lalu saya bisikin, I love you (aku cinta kamu, red) hun,” ungkapnya.

Di sela momen mencekam itu, ia menelusuri pikirannya memastikan tidak ada urusan yang tertinggal jika harus pergi untuk selamanya.

IKLAN

“Aku ngecek sejenak, ada yang ketinggalan gak kalau mati hari ini,” ungkapnya.

Kilatan petir terus menghantam langit malam, membuat suasana semakin menegangkan. Pilot lalu mengumumkan keputusan mendarat di Palembang untuk mengisi bahan bakar sekaligus menunggu kondisi cuaca di Jakarta kembali aman.

Sebanyak 30 penumpang akhirnya memilih turun karena trauma, sementara awak kabin menata ulang manifest (daftar penumpang, red) serta bagasi. Setelah situasi di Jakarta membaik, pesawat kembali terbang dan mendarat dengan aman.

Komentar Warganet

Kejadian itu memicu banyak komentar dari penumpang lain yang ikut dalam penerbangan yang sama.

“Ko, kita same flight (sama penerbangan, red) berada di pesawat yang sama. Alhamdulillah tuhan masih kasih kita hidup untuk kedua kalinya. Bagaimana ribetnya aku dan suami malam itu bawa baby dan anak toddler melawan badai,” curhat akun @atikahrozana.

Komentar lain berusaha mengingatkan penumpang, agar tidak marah ketika pesawat mengalami keterlambatan akibat cuaca.

“Terus penumpang masih suka marah-marah kalau pesawat delay (terlambat, red) gara-gara cuaca buruk. Itu kalau maksa jalan, bisa lebih parah dari ini,” tegas akun @trevoriam.

Tak sedikit warganet juga memberikan apresiasi penuh kepada awak pesawat atas perjuangannya..

Respect (hormat, red) untuk kapten, FO (kopilot, red), dan FA (pramugari, red) yang bertugas di flight itu. Meskipun sangat parah turbulensinya, but you did your best (tapi kamu sudah melakukan yang terbaik, red). Nggak ada kru pesawat yang pengen dirinya dan penumpang celaka. Honorable mention (penghargaan terhormat, red) teruntuk alm. Habibie yang telah membuat pesawat zaman sekarang lebih safe dalam menghadapi turbulensi parah,” tulis akun @r_la._. (*)

Berita Terkait

Back to top button