Pemkab Sumbawa Luncurkan Program Quick Wins, Target Turunkan Stunting di Bawah 20 Persen

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa meluncurkan lima program unggulan quick wins penurunan stunting, Jumat, 19 September 2025. Peluncuran berlangsung di Lantai 3 Kantor Bupati dan diresmikan langsung oleh Bupati Sumbawa, Ir. Syarafuddin Jarot.
Quick wins merupakan program strategis nasional dari Kemendukbangga/BKKBN untuk menekan angka stunting secara cepat, terintegrasi, dan terukur. Di Sumbawa, program ini terdiri dari:
- Genting – Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting;
- Tamasya – Taman Asuh Sayang Anak;
- Gati – Gerakan Ayah Teladan Indonesia;
- Sidaya – Lansia Berdaya;
- Super Apps Keluarga Indonesia – Aplikasi AI yang akan mampu menjadi rujukan seluruh pertanyaan masyarakat tentang kependudukan dan pembangunan keluarga dan memuat data yang lengkap.
Bupati Sumbawa, Ir. Syarafuddin Jarot menyebut, peluncuran ini sejalan dengan visi daerah: maju, mandiri, dan berkeadilan.
“Quick wins bukan sekadar seremoni, tapi langkah nyata untuk atasi gizi buruk, akses layanan terbatas, dan ketimpangan ekonomi yang membebani anak, ibu, dan lansia,” tegasnya.
Ia menambahkan, program ini harus digerakkan bersama semua pihak. “Dengan pengukuran capaian yang jelas, bukan hanya memahami definisinya,” jelasnya.
Sumbawa Zona Kuning Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Lalu Makripudin, M.Si., menyampaikan, angka stunting di NTB dan Sumbawa saat ini berada di 29,8 persen, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Dengan angka itu, kita berada di zona kuning, artinya antara 20 hingga 30 persen. Kalau tidak ditangani cepat, bisa naik ke merah. Maka target kita jelas, turun ke bawah 20 persen, masuk zona hijau,” tegasnya.
Makripudin menambahkan, penurunan stunting tidak cukup hanya dari aspek gizi. Harus mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.
“Tidak cukup dengan makanan bergizi, tapi juga lingkungan sehat, sanitasi layak, edukasi orang tua, dan peran ayah dalam pengasuhan,” ungkapnya.
Hal senada Kepala DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Junaedi, S.Si., Apt., M.Si., sampaikan. Ia menyebut, quick wins sebagai solusi cepat dan kolaboratif yang butuh dukungan seluruh elemen masyarakat.
“Program Genting misalnya, menggerakkan masyarakat jadi orang tua asuh minimal tiga bulan. Tamasya menjawab kebutuhan pengasuhan yang aman. Gati melibatkan ayah agar tidak terjadi fenomena fatherless, yang saat ini angkanya mencapai 37 persen di kalangan remaja,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, pentingnya dorongan kebijakan dari pemerintah daerah. “Kami berharap Pak Bupati, bisa dengan segera mengeluarkan surat edaran agar semua pihak swasta, komunitas, tokoh agama ikut peduli dan ambil bagian dalam gerakan ini,” tambah Junaedi.
Sementara itu, program Sidaya untuk memberdayakan kelompok lansia agar tetap aktif dan produktif secara ekonomi. Sedangkan, Super Apps Keluarga Indonesia menjadi alat integratif untuk edukasi keluarga dan pelaporan stunting berbasis data real time.
Dengan implementasi serius lima program ini, Pemkab Sumbawa menargetkan prevalensi stunting bisa di bawah 20 persen pada akhir 2025.
“Kalau kita konsisten kawal bersama, kita bisa tinggalkan zona kuning, dan masuk ke hijau,” tutup Makripudin. (*)