Kader Bongkar Integritas Rahayu Saraswati: Tidak Pernah Manfaatkan Privilege Politik

Mataram (NTBSatu) – Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mundur dari kursi DPR RI terus menjadi sorotan publik. Di balik kritik deras yang menghampiri, sejumlah kader justru tampil membela dengan membeberkan sisi lain integritas keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Dalam unggahannya di Instagram pribadinya @rahayusaraswati, Sara -sapaan akrab Rahayu Saraswati- mengaku, tidak bisa membalas seluruh dukungan yang datang setelah ia resmi mengundurkan diri. Ia menjelaskan, banyak pihak memintanya bertahan, meski gelombang kritik semakin kuat.
Tak hanya itu, ia turut menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maaf atas kekecewaan yang muncul. “Sekali lagi, mohon maaf jika telah mengecewakan kalian,” tulis Sara dalam unggahan Instagram pribadinya, Rabu, 17 September 2025.
Dukungan salah satunya datang dari akun Instagram @taffaswd yang mengaku sebagai kader Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi sayap Partai Gerindra sejak 2013. Ia menceritakan pengalamannya bekerja langsung di tim kampanye Sara, pada Pemilu 2023 di Dapil DKI Jakarta 3.
Dari pengalaman itu, ia menyaksikan langsung bagaimana cara Sara memimpin tim dengan penuh integritas. Sebuah momen berkesan hadir, ketika ia mengajukan pertanyaan kepada Sara tentang praktik serangan fajar.
Jawaban Sara membuatnya merinding,“Gw (saya, red) nggak akan pake sistem kayak gitu. Gw nggak ada ambisi buat jadi, yang penting gimana kita bisa dapet sebanyak-banyaknya suara buat Pak Prabowo dan Gerindra. Gw jadi atau nggak, itu di tangan Tuhan,” tulis akun Instagram @taffaswd mengulang ungkapan Sara.
Menurutnya, sikap Sara membuktikan keinginan kuat untuk memperbaiki politik Indonesia. Ia menilai, Sara tidak sekadar bicara, melainkan menunjukkan contoh nyata tentang politik sehat tanpa praktik uang.
Selain itu, ia juga menyoroti kepedulian Sara di bidang kesehatan. Setiap kali ada warga yang membutuhkan kursi roda atau alat kesehatan, Sara selalu membantu tanpa ragu.
“Setiap kali ada warga yang butuh kursi roda atau alat kesehatan lainnya. Beliau nggak pernah sekalipun nolak. Semua dibantu tanpa banyak pertanyaan,” tulisnya.
Tidak Pernah Minta Pengawalan
Lebih jauh, ia menegaskan, Sara tidak pernah menggunakan privilege sebagai keponakan Presiden ataupun sebagai anggota DPR RI. “Sebagai keponakan langsung Presiden dan anggota DPR RI, sistum nggak pernah sekalipun memanfaatkan privilege-nya,” ungkapnya.
Ia memberi contoh sederhana, yakni Sara tidak pernah meminta pengawalan patwal, bahkan sejak masa kampanye. Jika harus datang ke acara, Sara memilih berangkat lebih awal agar tidak terlambat.
Sejumlah warganet menambahkan dukungan dengan memberikan testimoni terkait integritas dan sikap Sara.
“Mba, dulu ingat banget. Mba Sara ini konglomerat tapi peduli banget dengan rakyat apalagi soal perlindungan anak dan perempuan. Meski lagi hamil besar tapi masih peduli dengan kami menyuarakan pembelaan dan perlindungan. Kampanyenya juga beda, memberikan edukasi dan bahkan saya diberikan buku paradoks Indonesia yang di tulis Pak Prabowo beserta tanda tangan beliau. Akan kami kenang dengan baik, sehat sehat sekeluarga kak,” komentar akun @metikadevie. (*)