Daerah NTB

8 Kabupaten/Kota di NTB Terdampak Kekeringan, 123 Desa Krisis Air

Mataram (NTBSatu) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB merilis data terbaru mengenai kondisi kekeringan yang melanda wilayah NTB.

Hingga Selasa, 3 September 2025, sebanyak delapan kabupaten/kota mengalami dampak serius dari kekeringan.

Tiga daerah berada dalam siaga darurat kekeringan, sementara dua kabupaten lainnya meningkatkan status ke tanggap darurat.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahmadi, SP-1, menyampaikan bahwa beberapa kabupaten/kota sudah menetapkan status siaga darurat.

“Provinsi NTB secara resmi telah menetapkan status siaga darurat kekeringan,” jelas Ahmadi, Rabu, 3 September 2025

IKLAN

Laporan tersebut mencatat 49 kecamatan dan 123 desa atau kelurahan tengah menghadapi krisis air bersih. Akibatnya, 67.726 kepala keluarga atau sekitar 231.861 jiwa terkena imbas kekurangan air.

“Dari hasil monitoring di Provinsi NTB terdapat potensi terdampak bencana kekeringan sementara 49 Kecamatan, 123 desa, 67.726 kartu keluarga, dan 231.861 jiwa,” ungkapnya

Distribusi air bersih terus berlangsung untuk membantu masyarakat terdampak. BPBD NTB mencatat total 858 tangki air sudah disalurkan ke wilayah krisis.

Lombok Tengah menjadi daerah dengan jumlah warga terdampak paling besar, yakni 16.181 kepala keluarga atau 61.253 jiwa. Wilayah ini masuk kategori tanggap darurat dengan penyaluran bantuan air secara intensif.

Lombok Timur juga mencatat jumlah besar dengan 22.456 kepala keluarga atau 83.059 jiwa terdampak.

IKLAN

Selain itu, Kabupaten Sumbawa memiliki 8.723 kepala keluarga atau 34.807 jiwa terdampak dan kini berstatus tanggap darurat.

Beberapa wilayah lain seperti Lombok Utara, Lombok Barat, Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima juga masuk daftar terdampak dengan jumlah korban berbeda-beda.

BPBD NTB terus melakukan pemantauan dan pendistribusian bantuan agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.

BPBP juga membuka layanan pengaduan dan pelaporan bencana melalui call center 117 serta kanal komunikasi resmi lainnya.

Ahmadi menegaskan semua pihak harus bersinergi agar masyarakat terdampak kekeringan memperoleh akses air bersih secara merata.

Ia berharap masyarakat tetap siaga dan segera melaporkan kondisi darurat agar bantuan dapat terkoordinasi dengan cepat. (*)

Berita Terkait

Back to top button