Pemkot Mataram Optimis Tembus 862 Ribu Kunjungan Wisatawan

Mataram (NTBSatu) – Pariwisata Kota Mataram terus menunjukkan tren pertumbuhan positif dalam empat tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Mataram pada Tahun 2021, jumlah wisatawan tercatat 160.939 orang.
Setahun kemudian melonjak menjadi 406.719 orang, lalu naik lagi menjadi 568.505 orang di 2023. Pada 2024, angkanya semakin impresif, yakni 730.685 kunjungan wisatawan.
Melihat tren tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menetapkan target ambisius pada 2025, yakni 862.000 wisatawan, atau meningkat sekitar 18 persen daripada tahun lalu.
Hingga semester I 2025, capaian itu sudah separuh jalan, dengan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang telah menembus 50 persen dari target.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra menyebut, capaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti geliat pariwisata di ibu kota NTB.
“Enam bulan pertama 2025 kita sudah setengah target. Ini sinyal kuat bahwa tren kunjungan wisatawan ke Mataram sedang naik,” ujarnya, Rabu, 27 Agustus 2025.
Event Besar Jadi Magnet
Lonjakan paling terasa terjadi pada Juli–Agustus 2025. Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai provinsi menjadi salah satu pemicu utama.
Event berskala nasional ini tak hanya meramaikan arena olahraga, tapi juga mendongkrak tingkat hunian hotel, restoran, hingga destinasi wisata di Mataram.
“Fornas kemarin memberi dampak besar. Ekonomi bergerak, dan kunjungan wisatawan ikut terkerek,” terang Cahya.
Selain itu, rangkaian perayaan HUT ke-32 Kota Mataram juga menjadi magnet tersendiri. Berbagai atraksi budaya, pertunjukan seni, hingga lomba rakyat sukses menyedot perhatian. “Kegiatan ini bisa kita bilang sebagai Road to MotoGP. Tidak heran kalau wisatawan datang lebih banyak pada periode tersebut,” tambahnya.
Wisatawan Domestik Mendominasi
Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Mataram masih berasal dari Nusantara. Namun, tren kunjungan mancanegara juga menunjukkan perkembangan positif. Hal ini terlihat dari ramainya turis asing yang hadir dalam Festival Mutiara di Lombok Epicentrum Mall (LEM).
“Wisatawan domestik memang lebih mendominasi, tapi kunjungan wisatawan mancanegara semakin menggeliat terutama saat ada event-event tertentu,” jelas Cahya.
Untuk memastikan target 862 ribu kunjungan tercapai, Pemkot Mataram menyiapkan sejumlah strategi. Kolaborasi dengan agen perjalanan, hotel, restoran, hingga Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) terus diperkuat.
Atraksi budaya khas Lombok juga terus dipromosikan. Tradisi peresean, misalnya, menjadi salah satu yang paling menyedot perhatian wisatawan saat digelar dalam rangkaian HUT Kota Mataram.
“Peresean kami tampilkan empat hari berturut-turut, dengan dukungan HPI yang ikut membawa wisatawan menyaksikan langsung atraksi budaya ini,” jelasnya.
Lewat tren positif, dukungan event berskala besar, serta strategi promosi yang digencarkan, Pemkot Mataram optimistis target 862 ribu kunjungan wisatawan di 2025 dapat tercapai, bahkan mungkin terlampaui.
“Kuncinya ada pada promosi yang tepat dan pemanfaatan momentum. Kalau melihat tren saat ini, target tahunan sangat realistis untuk dicapai,” tandas Cahya. (*)