ADVERTORIALPendidikan

Sinergi Unram dengan KTH Giri Madia Tingkatkan Mutu Gula Aren Cair Melalui CPPOB

Lombok Barat (NTBSatu) – Tim dosen Universitas Mataram (Unram) mengadakan kegiatan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) pada produksi gula aren cair di Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Kegiatan pendampingan yang berlangsung pada 21 Agustus 2025 ini, bertujuan meningkatkan kualitas produk gula aren cair Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Madia. Sekaligus mempersiapkan kelompok tersebut dalam memperoleh izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Peserta pelatihan adalah para anggota KTH Giri Madia, yang antusias mengikuti arahan untuk memperbaiki proses produksi gula aren mereka.

Kolaborasi Dosen Unram dan Petani Gula Aren

Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Unram. Di antaranya Mi’raj Fuadi, Rini Nofrida, dan Yuhendra A.P., bersama beberapa mahasiswa.

Program pendampingan tersebut mendapatkan dukungan pendanaan dari DPPM Kemdiktisaintek. Selama pelatihan, tim dosen memberikan bimbingan teknis di lapangan kepada anggota KTH Giri Madia.

IKLAN

KTH Giri Madia sendiri merupakan kelompok tani hutan yang sejak 2016 aktif mengelola lahan hutan untuk produksi gula aren. Mereka menghasilkan berbagai olahan nira aren seperti gula batok (gula merah cetak), gula semut (gula kristal), dan kini mengembangkan gula aren cair (sirup aren) sebagai produk unggulan.

PKM Fatepa Unram 2025
Penggunaan refraktometer untuk mengukur kadar brix gula aren. Foto: Dok Fatepa Unram

Dalam sesi pendampingan, tim Unram membagikan pengetahuan terbaik untuk meningkatkan mutu gula aren cair. Materi mencakup prinsip CPPOB meliputi kebersihan dan sanitasi dalam proses produksi, pemilihan bahan baku nira yang baik. Lalu, teknik penyimpanan dan pengolahan yang higienis, hingga prosedur pengemasan produk akhir.

Peserta diajak mempraktikkan langsung pengaturan suhu pemasakan nira agar optimal, serta cara penyimpanan sirup aren yang benar untuk mencegah fermentasi lanjutan. Hal ini penting mengingat uji coba sebelumnya sempat mengalami kendala sirup berwarna gelap dan aroma kurang sedap akibat fermentasi.

Dengan bimbingan para dosen, KTH Giri Madia mendapat solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Sehingga produk sirup arennya lebih jernih, tahan lama, dan memiliki cita rasa yang konsisten.

Peningkatan Kualitas dan Persiapan Sertifikasi P-IRT

CPPOB merupakan pedoman produksi pangan olahan agar prosesnya memenuhi standar keamanan dan mutu yang baik. Penerapan CPPOB menjadi krusial bagi industri rumahan seperti KTH Giri Madia, untuk dapat lolos sertifikasi P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).

IKLAN

P-IRT sendiri adalah sertifikasi/izin edar dari pemerintah daerah (melalui Dinas Kesehatan) kepada produk pangan olahan skala rumahan yang berisiko rendah. Salah satu syarat memperoleh P-IRT adalah memenuhi kaidah Cara Produksi Pangan yang Baik sesuai standar BPOM.

Melalui pelatihan ini, KTH Giri Madia mendapat bimbingan menata lokasi produksi agar higienis, melengkapi dokumentasi standar produksi, serta menerapkan prosedur operasional sesuai CPPOB. Langkah-langkah tersebut akan menjadi bekal penting dalam proses pengajuan izin P-IRT ke dinas terkait.

Ketua tim pelaksana, Mi’raj Fuadi menjelaskan, pendampingan berfokus pada pengendalian proses produksi sehingga hasil gula aren cair memenuhi standar kualitas.

“Dengan penerapan CPPOB, mutu dan keamanan produk gula aren cair dapat lebih terjamin. Kami berharap setelah pelatihan ini, gula aren cair KTH Giri Madia dapat segera memenuhi standar untuk memperoleh sertifikat P-IRT, sehingga ke depannya bisa dipasarkan lebih luas,” ujarnya.

Senada, Ketua KTH Giri Madia, Muhamad Munsir menyambut baik program ini. “Bimbingan dari tim Unram sangat bermanfaat. Kami jadi lebih paham cara produksi yang baik dan benar. Harapannya, kualitas produk kami meningkat dan siap bersaing di pasar,” ungkap Munsir. (*)

Berita Terkait

Back to top button