Pratama Arhan di Ujung Karier? Rumah Tangga Berantakan, Posisi di Timnas Raib
Mataram (NTBSatu) – Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan tengah menjalani fase paling sulit dalam hidupnya. Dua persoalan besar menghantam sekaligus, yakni perceraian dengan Azizah Salsha serta hilangnya tempat di skuad Garuda.
Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, memutus perceraian Arhan dengan Azizah pada Senin, 25 Agustus 2025.
Proses sidang berlangsung verstek atau tanpa kehadiran kedua belah pihak. Gugatan cerai diajukan langsung oleh Arhan pada 1 Agustus 2025.
Mengutip Viva.co.id, Selasa, 26 Agustus 2025, Juru bicara pengadilan, Sholahudin menegaskan, hakim mengabulkan permohonan sesuai prosedur karena penggugat maupun tergugat sama-sama absen.
Putusan tersebut menandai akhir rumah tangga Pratama Arhan yang sempat menarik perhatian publik sejak awal pernikahannya.
Di sisi lain, karier sepak bola Arhan juga mengalami penurunan. Bek berusia 23 tahun itu sebelumnya menjadi pilar utama Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Ia mencatat 54 penampilan, tiga gol, serta sembilan assist. Lemparan jauhnya bahkan sering menciptakan peluang emas untuk Timnas Indonesia.
Namun, masa keemasan tersebut mulai pudar seiring datangnya gelombang pemain naturalisasi. Pelatih Patrick Kluivert tidak lagi memasukkan nama Arhan ke daftar pemain yang akan menghadapi Lebanon pada FIFA Matchday, 8 September mendatang.
Posisi bek kiri kini lebih dipercayakan kepada Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Dean James, serta Nathan Tjoe-A-On.
Persaingan ketat itu semakin mempersempit peluang Arhan untuk kembali tampil bersama Timnas.
Dengan rumah tangga yang runtuh dan kesempatan bermain yang kian terbatas, Arhan berada pada persimpangan besar dalam perjalanan kariernya.
Padahal, publik sempat menaruh harapan besar padanya sebagai bek kiri masa depan yang bisa membawa Indonesia bersaing di level Asia.
Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya. Apakah Arhan mampu bangkit, merebut kembali posisinya di klub maupun Timnas, serta membuktikan bahwa dirinya masih layak disebut bintang sepak bola Indonesia?. (*)
