Klaim Tradisi Pacu Jalur Milik Malaysia Hebohkan Warganet, Akunnya Justru dari Indonesia

Mataram (NTBSatu) – Konten tentang tradisi Pacu Jalur kembali menarik perhatian publik, setelah video tradisi tersebut viral melalui platform TikTok. Perahu panjang khas Kuantan Singingi melaju cepat di atas sungai, memikat jutaan penonton.
Namun, kehebohan muncul bukan hanya karena aksi para pendayung, melainkan karena muncul klaim yang menyebut tradisi ini berasal dari Malaysia.
Akun TikTok @siprandi2 mengunggah hasil investigasi yang menunjukkan, akun-akun penyebar klaim tersebut ternyata berasal dari Indonesia.
Temuan ini langsung memicu reaksi luas dari warganet. Banyak pengguna media sosial mengungkapkan kekecewaan mereka, karena akun dalam negeri justru menyebarkan narasi yang menyesatkan.
Salah satu komentar datang dari akun Tiktok @ibrahim_jedagjj yang menulis, “Ternyata warga negara kita sendiri yang mengadu domba.”
Sementara akun @nakama1388 ikut menanggapi dengan komentar, “Paling udah pada muak sama negara sendiri.”
Sebagai informasi, Pacu Jalur merupakan tradisi asli masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Budaya ini telah berkembang sejak abad ke-17 dan berasal dari masa kejayaan Kerajaan Kuantan.
Dahulu, perahu panjang ini berfungsi sebagai alat transportasi dan pertahanan. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai menjadikan Pacu Jalur sebagai perlombaan tahunan.
Perahu dalam tradisi ini memiliki panjang sekitar 25 hingga 30 meter, dengan daya tampung mencapai 50 pendayung. Proses pembuatannya tidak sembarangan.
Masyarakat setempat menjalani serangkaian ritual adat yang melibatkan tokoh-tokoh budaya dan pemuka adat, menandakan kuatnya nilai spiritual yang melekat dalam tradisi Pacu Jalur.
Viralnya Pacu Jalur di media sosial seperti TikTok, justru semakin memperkuat eksistensi budaya lokal ini di mata dunia.
Namun, klaim yang keliru dan penyebaran informasi tidak benar justru berpotensi merusak warisan budaya yang sudah mengakar dalam sejarah Indonesia. (*)