Pemerintahan

KONSEPSI NTB dan Pemkab Lombok Utara Teken MoU Destana-Beriklim

Mataram (NTBSatu) – Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB menjalin kerja sama strategis dengan Pemkab Lombok Utara, Rabu, 18 Juni 2025.

Kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) itu, untuk memperkuat tata kelola dan kemitraan multipihak dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API).

Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan Program “Penguatan Tata Kelola dan Kemitraan yang Inklusif untuk Desa Tangguh Bencana-Berketahanan Iklim (Destana-Beriklim)”.

Program ini mendapat dukungan Program SIAP SIAGA, sebuah kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk manajemen risiko bencana.

IKLAN

Program ini akan berlangsung selama 18 bulan, dari Mei 2025 hingga Oktober 2026 mendatang. Fokusnya di tiga desa Kecamatan Bayan dan lima desa di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Kemudian satu desa di Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa.

Wakil Direktur Bidang Program KONSEPSI, Hairul Anwar menjelaskan, program fase ke-3 ini secara khusus untuk memperkuat model tata kelola perencanaan pembangunan. Dengan berbasis kawasan, dalam konteks konvergensi pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim.

“Kami percaya bahwa melalui pendekatan berbasis kawasan dan kolaborasi multi-pihak, kita dapat mendorong sebuah sistem penanggulangan bencana yang terintegrasi ke dalam perencanaan pembangunan daerah dalam menghadapi bencana iklim secara berkelanjutan,” katanya.

IKLAN

Sejalan dengan Prioritas Pemkab Lombok Utara

Sementara Asisten I Setda Lombok Utara, Atmaja Gumbara menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan, pentingnya membangun kapasitas daerah dan desa sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana yang dipicu oleh perubahan iklim.

“Pemerintah daerah mendukung penuh inisiatif kerja sama ini. Karena persoalan bencana tidak bisa diselesaikan secara sektoral, tetapi memerlukan kolaborasi semua pihak. Ini juga sejalan dengan prioritas Kabupaten Lombok Utara dalam mengatasi bencana, yang diakibatkan oleh dampak negatif perubahan iklim, terutama bencana kekeringan.” ujarnya.

Selain penandatanganan MoU, kegiatan juga diisi dengan pemaparan kerangka kerja program yang akan dilakukan oleh KONSEPSI selama 18 bulan ke depan.

IKLAN

Melalui program ini, KONSEPSI menggunakan pendekatan berbasis kawasan yang bertujuan untuk membangun sinergi antar-desa menuju kawasan tangguh bencana terutama yang dipicu oleh perubahan iklim.

Pemaparan tersebut mendapat tanggapan dari BPBD Lombok Utara, Agus Hery Purnomo dan Bappeda Lombok Utara, Harun Al-Rasyid yang mendukung integrasi program PRB-API ke dalam perencanaan desa.

“Program ini diharapkan agar dapat menguatkan dan memaksimalkan perencanaan dan penganggaran desa, mengingat bencana iklim seperti kekeringan semakin meluas karena faktor alam dan non-alam,” kata Agus. (*)

Berita Terkait

Back to top button