Mataram (NTBSatu) – PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola, melakukan berbagai modifikasi di Sirkuit Mandalika.
Hal ini guna memenuhi standar homologasi FIA Grade 3. Sehingga, dapat melaksanakan berbagai ajang balap roda empat internasional. Terutama, GT World Challenge Asia 2025 pada bulan Mei mendatang.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria mengatakan, modifikasi Sirkuit Mandalika meliputi modifikasi run-off di lima titik tikungan, penambahan gravel pada bekas area run-off. Serta, pemasangan tire sebagai safety barrier dan beberapa hal lainnya.
Tujuan dari modifikasi ini, kata Priandhi, agar Sirkuit Mandalika layak untuk kompetisi dan meningkatkan keselamatan balap roda empat. Sehingga dapat menjadi tuan rumah event balap mobil internasional, khususnya GT World Challenge Asia 2025.
“Kami berharap, dengan adanya balap mobil ini tidak hanya menambah atraksi baru di Sirkuit Mandalika. Tapi juga menambah adanya potensi untuk investasi di KEK Mandalika,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis, 13 Maret 2025.
Pengerjaan modifikasi Sirkuit Mandalika ini ditargetkan selesai pada 10 April 2025. Sementara pada minggu ketiga atau keempat bulan April, FIA akan datang menginspeksi.
“Setelah itu, inspektor FIA ini akan memberikan rekomendasi ke FIA untuk mendapatkan FIA Homologasi Grade 3,” beber Priandhi.
Ia berharap, adanya dukungan dari semua pihak dalam proses pengerjaan ini. Sehingga, modifikasi Sirkuit Mandalika ini berjalan dengan lancar, aman, sesuai dengan tenggat waktu. Serta sesuai spesifikasi yang menjadi syarat dari FIA.
“Kami percaya bahwa modifikasi ini akan meningkatkan kemampuan Sirkuit Mandalika untuk menjadi tuan rumah event balap mobil internasional. Seperti GT World Challenge Asia 2025, Porsche Carrera Cup Asia. Dan tentunya berbagai balap roda empat berkelas international lainnya,” ungkap Priandhi.
GT World Challenge Asia Bukan Sekadar Balapan
Ia juga menjelaskan, GT World Challenge Asia 2025 ini sedikit unik, berbeda dengan balap roda dua. Misalnya, MotoGP dengan pembalap pro, 24 jam balap dan setiap dua minggu sekali pindah negara balap.
Sementara balap GT World Challenge Asia ini, pembalapnya adalah gentlemen driver, seperti pengusaha, dokter, pengacara, pemilik real estate, pemilik kasino. Serta, ada beberapa dari kalangan pengusaha di indonesia dan ada juga Prince of Johor Malaysia.
“Jadi ini bukan sekadar balap saja. Tapi lebih mengajak para investor yang hobi balap datang ke Mandalika untuk balapan mobil GT World Challenge Asia,” ucapnya.
Sementara itu, VP Motorsport MGPA, Donny Mahardjono menjelaskan, pemotongan aspal dilakukan di beberapa titik, yaitu T1 exit/T2 entry seluas 10789.2 meter persegi.
Kemudian, T5 entry seluas 858 meter persegi, T10 entry seluas 992.8 meter persegi. Lalu, T10 exit/T11 entry seluas 3127.2 meter persegi dan T13 entry seluas 780.8 meter persegi.
“Yang menarik, MGPA tidak menggunakan tenaga asing sama sekali dalam pekerjaan tersebut. FIA inspector dari Australia hanya datang untuk melakukan pengecekan dan memberikan homologasi,” ungkap Donny.

Dengan demikian, ia berharap, Sirkuit Mandalika dapat menjadi salah satu sirkuit balap mobil terbaik di Asia dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dan pariwisata.
“Kami juga berharap, setelah mendapatkan homologasi FIA Grade 3, event balap mobil khususnya jadi lebih banyak lagi. Selain itu, harapannya Sirkuit Mandalika lebih banyak dikunjungi oleh pembalap, peserta, wisatawan lokal dan international,” tuturnya.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, akan mengadakan welcoming dinner (jamuan makan malam) dengan 40-60 pembalap ini.
Pada kesempatan ini, ia akan menjelaskan tentang Mandalika, Lombok, NTB kepada para pembalap yang hadir.
“Saya akan jelaskan mengenai potensi-potensi, baik itu dari sumber daya alamnya maupun lahan-lahan yang tersedia. Dengan harapan bisa menjajaki salah satu dari pembalap ini untuk melakukan investasi di Lombok, NTB,” kata Lalu Iqbal. (*)