Kota Mataram

Dua Kawasan Rawan Bencana Hidrometeorologi di Kota Mataram

Mataram (NTBSatu) – Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya peningkatan curah hujan di Kota Mataram pada bulan Desember 2024. Hal ini berpotensi menjadi bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi ialah bencana yang disebabkan oleh cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan.

Tidak hanya banjir, anomali cuaca terkadang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi lainnya. Antara lain, kekeringan, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin hingga gelombang panas.

Koordinator Kesiapsiagaan Bencana Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Khusunya di daerah yang berdampak pada wilayah pesisir.

“Kami mengidentifikasi kerawanan ada di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela, terdapat
panjang pantai mencapai 9,1 kilometer. Kawasan ini menjadi rawan gelombang tinggi. Dapat menimbulkan bahaya bagi warga pesisir dan nelayan,” ujar Asisten I Setda Kota Mataram itu, Rabu, 4 Desember 2024.

Untuk itu, sebagai bagian dari upaya antisipasi, Pemerintah Kota Mataram telah menyiapkan posko di Kantor BPBD untuk memantau potensi bencana.

Martawang menyebut, apabila terjadi peningkatan eskalasi potensi bencana, pihaknya segera mendirikan posko tambahan yang berlokasi di Halaman Kantor Wali Kota Mataram.

“Kami melatih tim siaga bencana Pemkot Mataram agar dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” ucapnya.

Karenanya, tiap instansi terkait, mulai dari BPBD hingga jajaran kecamatan/kelurahan di sepanjang 9,1 kilometer pantai, telah diinstruksikan dalam posisi siap siaga. Tujuaannya untuk memantau perkembangan situasi dan mempersiapkan tindakan mitigasi. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button