Lombok BaratPemerintahan

Pemprov NTB: Optimalisasi TPST Kota Mataram Memperpanjang Umur TPA Kebon Kongok

Mataram (NTBSatu) – Melalui optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Kota Mataram dan Lombok Barat, Pemprov NTB melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB optimis dapat memperpanjang umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, di Desa Suka Makmur, Lombok Barat.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan (PSPPL), DLHK NTB, Samsudin, S.Hut., M.Si. Pernyataannya itu menyusul tentang potensi penutupan TPA Kebon Kongok pada 2025 mendatang.

Samsudin menyebutkan, pihaknya sudah koordinasi intensif dengan Dinas LHK NTB, Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat. Serta Pemerintah Kota Mataram. Pembahasannya bagaimana mengoptimalkan peran TPST dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA yang berada di Desa Suka Makmur itu.

“Kami terus melakukan optimalisasi TPST di Kota Mataram, seperti TPST di Sandubaya dan tambahan TPST baru di Kebon Talo. Dengan beroperasinya dua TPST ini, sampah yang masuk ke TPA akan berkurang karena kita hanya menerima sampah residu yang sudah terpilah,” jelas Samsudin kepada NTBSatu, Selasa, 8 Oktober 2024.

Langkah ini, ujarnya, untuk menekan jumlah sampah yang langsung dibuang ke TPA. Sampah yang sudah melalui proses pemilahan akan masuk ke TPST. Sementara, hanya sampah residu yang bisa masuk ke TPA Kebon Kongok.

“Hal ini kami harapkan dapat memperpanjang umur pakai TPA yang sebelumnya diprediksi akan penuh dalam waktu dekat,” ujarnya.

IKLAN

Volume Sampah Turun Signifikan

Samsudin menyampaikan, sejak optimalisasi TPST, terjadi penurunan volume sampah yang masuk ke TPA Kebon Kongok. Data menunjukkan, penurunan dari 348 ton sampah per hari menjadi 270 ton per hari. Hal ini merupakan hasil dari upaya pemilahan sampah yang lebih baik di Kota Mataram dan Lombok Barat.

“Penurunan volume ini cukup signifikan dan membuktikan bahwa TPST memainkan peran penting dalam mengurangi beban TPA. Dengan adanya fasilitas seperti bank sampah, kompos, dan pengelolaan organik lainnya, kita dapat mengurangi volume sampah secara efektif,” terangnya.

Selain itu, DLHK NTB juga berencana meningkatkan kualitas pengelolaan TPA Kebon Kongok dengan dukungan dari Kementerian PUPR. Saat ini, kata Samsudin, pihaknya sedang melakukan perbaikan desain landfill untuk mencegah kebocoran membran. Selain itu, memperbaiki sistem aerasi, guna memastikan sampah yang masuk dapat terkelola dengan baik dan meminimalkan dampak lingkungan.

Jadi Wisata Edukasi

Sebagai bagian dari upaya memperbaiki pengelolaan sampah, Pemprov NTB bekerjasama dengan PT Pegadaian. Kerja sama ini untuk mengembangkan wisata edukasi di landfill lama TPA Kebon Kongok. Dengan anggaran CSR sebesar Rp250 juta, harapannya wisata edukasi ini menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah dan lingkungan.

“Kami berharap, ke depan, Kebon Kongok tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah, tetapi juga pusat edukasi dan kegiatan ekonomi berbasis lingkungan,” tuturnya..

Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemprov NTB yakin dapat memperpanjang umur pakai TPA Kebon Kongok dan mencegah penutupan TPA.

“Pemilahan sampah yang progresif dan pengoperasian TPST harapannya menjadi solusi berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah di NTB,” pungkas Samsudin. (*)

Berita ini ditulis oleh Moh. Khazani Darunnafis, peserta Magang Jurnalistik Unram di NTBSatu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button