Oleh: M. Sukri Aruman – Mantan Ketua KPID Nusa Tenggara Barat periode 2014-2018
Hubungan antara Dr. HM Zainul Majdi MA, yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB), dan Dr. H. Zulkieflimansyah atau Bang Zul, lebih dari sekadar relasi formal antara dua tokoh nasional dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka adalah sahabat rasa saudara, yang telah menjalin ikatan erat selama lebih dari dua dekade. Dari masa kuliah hingga meniti karier masing-masing, persahabatan ini telah teruji oleh waktu, visi, dan misi yang sejalan dalam membangun NTB menjadi provinsi yang semakin dikenal luas di pentas nasional dan internasional.
Ketika TGB menjabat sebagai Gubernur NTB selama dua periode (2008–2018), Bang Zul menjadi salah satu pendukung utamanya dari pusat, berkat perannya sebagai anggota DPR RI.
Kedekatan ini semakin terlihat ketika Bang Zul kemudian menggantikan posisi TGB sebagai Gubernur NTB. Meskipun posisi dan peran mereka berubah, persahabatan dan dukungan antara keduanya tetap terjaga dengan baik.
Persahabatan ini bukan hanya diwarnai oleh kerja sama politik semata, tetapi juga oleh keinginan yang sama untuk membawa NTB ke panggung internasional.
Baik TGB maupun Bang Zul menyadari bahwa NTB memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan ekonomi, dan mereka ingin menjadikannya provinsi yang tidak hanya unggul di pentas nasional, tetapi juga mendunia.
Oleh karena itu, ketika Bang Zul mulai memimpin NTB, TGB terus memberikan dukungan strategis, terutama dalam menjaga kesinambungan berbagai program unggulan yang sudah dimulai.
TGB: Dari Tambora Menyapa Dunia Hingga Halal Tourism
Di masa kepemimpinan TGB, NTB mengalami lompatan besar di sektor pariwisata. Salah satu pencapaian besarnya adalah Tambora Menyapa Dunia. Program ini diadakan untuk memperingati 200 tahun letusan Gunung Tambora pada tahun 1815, sebuah peristiwa yang tidak hanya berpengaruh di Indonesia tetapi juga berdampak pada sejarah iklim dunia.
Dengan semangat “Tambora Menyapa Dunia,” TGB mengubah citra Tambora dari sekadar kawasan vulkanik menjadi destinasi wisata internasional yang kaya akan nilai sejarah dan keindahan alam.
Festival ini mengundang pakar geologi, peneliti, dan wisatawan dari berbagai negara untuk menyaksikan keajaiban alam Tambora dan berpartisipasi dalam berbagai acara budaya yang diselenggarakan di kawasan tersebut.
Program ini berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memperkuat perekonomian lokal, serta menempatkan NTB dalam peta pariwisata global.
Selain itu, TGB juga memperkenalkan konsep halal tourism, yang menjadikan NTB sebagai destinasi wisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Konsep ini membawa NTB meraih berbagai penghargaan internasional, seperti World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.
Kesuksesan ini menegaskan bahwa NTB mampu bersaing di pasar pariwisata global dengan menawarkan pengalaman wisata yang inklusif dan aman bagi wisatawan dari berbagai latar belakang.
Bang Zul: Arsitek Dibalik Kesuksesan MotoGP Mandalika
Ketika Bang Zul mulai menjabat sebagai Gubernur NTB pada tahun 2018, ia membawa semangat baru dengan fokus kuat untuk meningkatkan posisi NTB di kancah internasional.
Sebagai sosok yang memiliki latar belakang akademik dan jaringan global yang luas, Bang Zul memainkan peran penting dalam mewujudkan gelaran MotoGP di NTB.
Kemampuannya dalam melobi dan berdiplomasi dengan berbagai pemangku kepentingan nasional dan internasional berhasil menjadikan NTB sebagai tuan rumah MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika.
Perjuangan Bang Zul untuk membawa ajang balap motor paling bergengsi ini ke NTB tidaklah mudah.
Ia harus meyakinkan penyelenggara MotoGP, Dorna Sports, serta pemerintah pusat bahwa Sirkuit Mandalika memenuhi standar Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) dan dapat menjadi tuan rumah yang layak.
Selain itu, Bang Zul juga memastikan bahwa pembangunan sirkuit dan infrastruktur pendukung dapat diselesaikan tepat waktu dengan standar internasional.
Kesuksesan MotoGP di Mandalika ini menjadikan NTB sebagai pusat perhatian dunia, meningkatkan kunjungan wisatawan internasional, dan mengukuhkan posisi NTB sebagai destinasi sport tourism kelas dunia.
Tidak berhenti di situ, Bang Zul juga berhasil membawa ajang MXGP (Motocross Grand Prix) ke NTB, semakin memperkuat posisi provinsi ini sebagai destinasi utama sport tourism di Indonesia.
Semua ini merupakan hasil dari kemampuan diplomasi dan komitmen tinggi Bang Zul untuk membawa NTB ke panggung internasional.
Kesamaan Visi: Berkhidmat Menjadikan NTB Bersaing dan Semakin Gemilang
Meski memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, TGB dan Bang Zul selalu berbagi visi yang sama: menjadikan NTB sebagai provinsi yang berdaya saing, tidak hanya di pentas nasional tetapi juga di panggung dunia.
Ketika TGB meletakkan fondasi kuat dengan program-program inovatif seperti Tambora Menyapa Dunia dan Halal Tourism, Bang Zul melanjutkannya dengan memperkenalkan NTB sebagai destinasi sport tourism kelas dunia melalui MotoGP dan MXGP.
Namun, menjelang Pilgub 2024, dinamika politik internal di NTB mulai berubah. Pada awalnya, TGB ingin agar Bang Zul tetap melanjutkan duet kepemimpinan dengan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, kakak kandungnya yang tiada lain Wakil Gubernur NTB era kepemimpinan Bang Zul sebagai Gubernur.
Keduanya telah menunjukkan kerja sama yang harmonis selama menjabat dan telah membangun sejumlah kebijakan strategis bersama.
Dinamika Politik: Arah Dukungan TGB pada Pilgub NTB 2024
Namun, perkembangan politik berubah ketika Ummi Rohmi—sapaan akrab Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah—juga menyatakan keinginannya untuk maju sebagai calon gubernur.
Ambisi ini mengubah konstelasi politik dan memaksa TGB untuk mengambil sikap yang lebih jelas. TGB sejak awal sesungguhnya menyatakan sikap tegas hanya mendukung duet Zul-Rohmi bukan yang lain.
Sebagai Ketua Umum PB NWDI, TGB bahkan melarang semua pengurus NWDI pada semua tingkatan untuk menggunakan atribut ormas islam terbesar di NTB itu untuk mendukung pasangan calon manapun.
TGB atas nama pribadi dan Ketum PB NWDI tampaknya hanya merestui kakaknya H Syamsul Lufti yang berpasangan dengan Abdul Wahid sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur pada Pilkada serentak 27 November mendatang. Bagaimana dengan Pilgub NTB?
Sebagai Ketum PB NWDI, TGB sejauh ini belum mengumumkan siapa Paslon yang didukung untuk Pilgub NTB. Namun dalam perkembangan kekinian, publik pun sudah bisa membaca arah dukungan TGB.
Terutama bla melihat intensitas sejumlah pertemuan antara TGB dan Bang Zul dalam beberapa bulan terakhir.
Selain itu, keduanya kerap terlihat bersama dalam aktivitas informal, seperti bersepeda keliling Kota Mataram atau bahkan menonton langsung final balapan MotoGP 2024 di Sirkuit Internasional Mandalika.
Momen ini menjadi lebih jelas ketika TGB dan Bang Zul mengacungkan salam dua jari, yang identik dengan nomor urut pasangan Bang Zul dan Abah Uhel sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTB.
“Masak nggak paham,” ujar TGB sambil tersenyum kepada para konten kreator dan jurnalis yang sedang meliput di arena Sirkuit Internasional Mandalika. Ucapan ini seolah menegaskan bahwa dukungan TGB sudah jelas mengarah kepada Bang Zul.
Salam dua jari tersebut tidak hanya menjadi tanda dukungan politik, tetapi juga menunjukkan keyakinan TGB bahwa Bang Zul adalah figur yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan dan menjaga kesinambungan pembangunan di NTB. Wallahualam. (*)