Mataram (NTBSatu) – Hingga masa pendaftaran berakhir, pelamar formasi dokter spesialis dan sub spesialis banyak yang kosong.
Berdasarkan catatan BKD NTB, terdapat 22 formasi sub spesialis dan dokter spesialis tidak ada pelamar dengan kuota yang dibutuhkan 22 orang.
Menanggapi hal itu, Sekda NTB Lalu Gita Ariadi mengaku, pihaknya akan mengkaji ulang dalam seleksi penerimaan selanjutnya. Hal ini untuk menarik minat dan daya tarik pelamar.
“Nanti kita juga akan laporkan ke pusat kondisi seperti ini,” kata Gita, kemarin.
Mantan Pj Gubernur NTB itu mengaku, di balik fenomena ini, pihaknya tetap terus melakukan peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
“Melalui anggaran PPDS kita banyak mengirim dokter umum untuk melanjutkan pendidikan spesialis,” ujar Gita.
Dia menjelaskan, akan memedomani panduan dari pemerintah pusat terhadap pedoman pemberian insentif, kepada dokter spesialis dan subspesialis. Mengingat hal ini juga menjadi salah satu alasan kurangnya minta pelamar untuk melamar CPNS.
“Kalau daerah ada panduan nanti dari pusat tentang kewenangan macam-macam bentuk insentif dan sepanjang diperkenankan oleh pusat kita pedomani. Kami koordinasi dengan pemerintah pusat,” jelas Gita.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Yusron Hadi mengatakan, hingga batas akhir pendaftaran, tercatat 351 pelamar dinyatakan gugur.
351 pelamar tersebut, lanjut Yusron, tidak menuntaskan proses pendaftaran. Termasuk, bisa saja memang batal untuk mendaftar.
“Kemungkinan-kemungkinan lainnya dari pihak pelamar,” ujar Yusron, Kamis, 11 September 2024.
Pelamar CPNS Pemprov NTB Capai 4.388 Orang
Sebagai informasi, jumlah pelamar resmi CPNS Pemprov NTB 2024 mencapai 4.388 orang. Dari jumlah tersebut terbagi dalam cluster peminatan tinggi, sedang, dan rendah.
Untuk jumlah peminat atu pelamar tinggi meliputi formasi analis pasar hasil pertanian sebanyak 139 pelamar.
Kemudian apoteker 110 pelamar, asisten apoteker 116 pelamar, penerjemah ahli 109 pelamar, dan penata kelola pemberdayaan perempuan dan anak 126 pelamar.
Selanjutnya, pengawas koperasi 173 orang, pengendali dampak lingkungan 243 pelamar, pengendali orgasme tanaman 106 pelamar.
“Sementara perawat ahli 334 pelamar, perawat terampil 135 pelamar, perencana ahli 203 pelamar, serta penata laboratorium kesehatan 193 orang,” jelas Yusron. (*)