HEADLINE NEWSLombok Barat

Cerita Santri Ponpes Nurul Hakim Sebelum Kebakaran, Sedang Zikir Tiba-tiba Lari

Mataram (NTBSatu) – Salah satu santri Ponpes Nurul Hakim di Kecamatan Kediri, Lombok Barat menceritakan kejadian sebelum kebakaran terjadi pada Senin malam, 2 September 2024.

Ia mengatakan, sebelum kejadian, para santri baru selesai melaksanakan salat magrib di masjid.

“Terus waktu zikir mati lampu, liat api. Ada anak kelas 3 MTS lari liat api, makanya kita ikut lari,” kata santri kelas dua Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang NTBSatu temui, malam ini.

Menurutnya, tidak ada santri maupun pengurus pondok pesantren menjadi korban dan mengalami luka-luka. Hebatnya, setelah kejadian, para santri tak merasa takut atau khawatir.

“Ga ada yang luka. Kita nggak takut,” jelasnya.

Senada dengan itu, santri Ponpes Nurul Hakim lainnya bercerita, saat itu ia berada di dalam masjid sedang melaksanakan ibadah salat magrib.

Rencananya setelah zikir, ia bersama temannya akan makan.”Tapi, waktu itu kita lihat api makanya kita lari,” ungkapnya.

Insiden kebakaran membuat wali santri berdatangan ke pondok pesantren yang bertempat di Jalan Taruna, Desa Sedayu tersebut. Mereka khawatir kondisi dengan anak-anaknya.

“Ya, kita takut. Makanya langsung ke sini,” kata salah seorang wali santri dari Gunungsari, Lombok Barat.

Kendati demikian, ia tetap mempercayai keamanan dan kenyamanan anaknya kepada pengurus pondok pesantren Nurul Hakim.

“Ya, sebagai orang tua khawatir sih. Cuman kita tetap percaya ke pengurus,” ungkapnya.

Kerugian Ditaksir Capai Rp500 juta

Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih menyebut, akibat insiden ini taksiran kerugian yang pondok alami mencapai ratusan juta.

“Kerugian belum ditahu pasti, tapi paling tidak kerugian Rp400 hingga Rp500 juta,” katanya kepada NTBSatu, malam ini di kantornya.

Jahyadi menyebut, kerugian hingga ratusan juta berasal dari konstruksi bangunan beberapa kelas yang terbakar. Kemudian, ada juga yang berasal dari alat-alat elektronik.

“Konstruksi saja sudah lumayan (kerugiannya),” jelasnya.

Rencananya, tim nafis akan turun melakukan olah TKP pada Selasa, 3 September 2024 pagi.

“Mungkin saja berkoordinasi dengan Labfor Polda Bali, nanti Polres Lombok Barat akan berkoordinasi,” ungkap Kapolsek.

Ia memastikan, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa dan luka-luka. Berdasarkan koordinasi dengan pengurus Ponpes Nurul Hakim, proses belajar mengajar pun tetap berjalan.

“Karena masih ada masjid dan aula,” sebut Jahyadi. Menyinggung bagaimana terjadinya konslet listrik, Jahyadi mengaku belum bisa menjelaskannya.

“Itu yang masih diselidiki,” ungkapnya.

Berita sebelumnya, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.15 itu menghanguskan empat kelas MTS putra Ponpes Nurul Hakim. Tim berhasil memadamkan api sekitar pukul 21.01 Wita.

Ada beberapa mobil unit yang turut membantu memadamkan api di salah satu pondok pesantren tersebut. Di antaranya, tiga unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat. Kemudian dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram satu unit.

“Mobil water cannon polres satu unit,” jelas Kapolsek. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button