Daerah NTB

Jumlah Simpanan Nasabah di NTB Tembus Rp44 triliun

Mataram (NTBSatu) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), melaporkan jumlah simpanan nasabah di perbankan tercatat sebesar Rp8.489,27 triliun pada Februari 2024.

“Jumlah itu mengalami kenaikan 5,76 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) yang sebesar Rp8.026,96 triliun,” tulis laporan tersebut.

Mengacu pada data LPS, nasabah kaya dengan simpanan lebih dari Rp5 miliar masih mendominasi dengan proporsi 52,76 persen. Nilai simpanannya tercatat mencapai Rp4.478,91 triliun atau tumbuh 5,93 persen secara tahunan (YoY).

Sementara, total simpanan nasabah tiering nominal Rp100 juta-Rp200 juta sebesar Rp429,73 triliun atau naik 4,23 persen (YoY). Andilnya terhadap total simpanan di perbankan sebesar 5,06 persen.

Menurut provinsinya, DKI Jakarta mencatatkan jumlah simpanan nasabah terbesar di Indonesia, mencapai Rp4.498 triliun. Nilai tersebut setara 52,98 persen dari total simpanan nasabah bank umum di Indonesia.

Sementara NTB berada pada posisi 19 dengan angka simpanan mencapai Rp44 triliun dan menyumbang 0,52 persen proporsi nasional.

Dalam keterangannya, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, masyarakat tetap harus memperhatikan tingkat bunga simpanan yang ditawarkan perbankan, dan memastikan dana simpanan telah sesuai dengan aturan tingkat penjaminan LPS agar simpanan yang ditempatkan di bank dapat masuk program penjaminan simpanan.

Per April LPS mencatat jumlah rekening Bank Umum yang dijamin LPS sebesar 99,94 persen atau sekitar 573,91 juta rekening. Sementara jumlah rekening BPR yang dijamin LPS sebesar 99,98 persen atau sekitar 18,32 juta rekening.

Berita Terkini:

Sebelumnya, LPS juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan Bank Umum di level 4,25 persen, yang berlaku sejak 1 Juni sampai 30 September 2024.

Sementara untuk tingkat bunga penjaminan simpanan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tetap bertahan di level 6,75 persen dan tingkat bunga penjaminan simpanan valas di level 2,25 persen.

Adapun pertumbuhan kredit perbankan tercatat pada level 13,14 persen YoY pada April 2024 dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,21 persen YoY.

Sementara, rasio kecukupan modal atau CAR perbankan berada pada level 26 persen per Maret 2024 dengan rasio AL/NCD 113,19 persen dan AL/DPK sebesar 25,62 persen pada April 2024.

Suku bunga simpanan rupiah terpantau turun 9 bps ke 3,14 persen dibandingkan dengan penetapan tingkat bunga penjaminan pada Januari 2024. Dan suku bunga pasar naik 11 bps ke level 2,12 persen dibandingkan dengan periode tingkat bunga penjaminan Januari 2024.

“Hal tersebut mencerminkan kinerja industri perbankan juga masih stabil dengan risiko yang terjaga, likuiditas dan permodalan yang masih memadai,” tandasnya. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button