Lombok Timur (NTBSatu) – Potensi kaum perempuan menjadi pemimpin di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sejumlah daerah di NTB disebut mulai muncul saat ini. Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Atun Wardatun.
Tingginya potensi itu menurut Atun setelah sejumlah tokoh perempuan NTB turut bertarung pada Pilkada 2024. Bahkan beberapa di antaranya digadang menjadi posisi satu, bukan lagi wakil, misalnya saja Sitti Rohmi Djalillah yang dikabarkan maju menjadi Calon Gubernur NTB.
Menurutnya, majunya tokoh perempuan sebagai pemimpin tertinggi menandakan adanya transformasi sosial budaya dan politik, serta pembangunan SDM dan perspektif gender yang tidak lagi patriarki.
Atun mengatakan, kepemimpinan perempuan akan melahirkan perspektif pembangunan yang beragam bahkan lebih lengkap bagi satu wilayah yang dikelola.
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
- Edukasi dan Kolaborasi, Kunci Sukses Pertumbuhan Pasar Modal NTB
“Karena pengalaman hidup seorang perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal yang tidak tersentuh oleh pikiran dan perasaan laki-laki justru bisa dilakukan perempuan. Terutama menyangkut aspek keadilan dan kesempatan,” kata Atun, Jumat, 24 Mei 2024.
Selain itu, lanjut Atun, tampilnya perempuan menjadi pemimpin akan menggerakkan perempuan lainnya untuk aktif dalam mencapai tujuan bersama.
Menurutnya, perempuan juga mampu menjadi pengelola yang efektif untuk pencapaian tujuan pembangunan yang inklusif.
“Menggerakkan perempuan lain untuk terlibat aktif tidak hanya merupakan amanah undang undang tetapi harus secara empiris dicontohkan dalam kehidupan nyata,” ungkapnya. (MKR)