Lombok Timur (NTBSatu) – Potensi kaum perempuan menjadi pemimpin di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sejumlah daerah di NTB disebut mulai muncul saat ini. Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Atun Wardatun.
Tingginya potensi itu menurut Atun setelah sejumlah tokoh perempuan NTB turut bertarung pada Pilkada 2024. Bahkan beberapa di antaranya digadang menjadi posisi satu, bukan lagi wakil, misalnya saja Sitti Rohmi Djalillah yang dikabarkan maju menjadi Calon Gubernur NTB.
Menurutnya, majunya tokoh perempuan sebagai pemimpin tertinggi menandakan adanya transformasi sosial budaya dan politik, serta pembangunan SDM dan perspektif gender yang tidak lagi patriarki.
Atun mengatakan, kepemimpinan perempuan akan melahirkan perspektif pembangunan yang beragam bahkan lebih lengkap bagi satu wilayah yang dikelola.
Berita Terkini:
- Salat Iduladha di LEM, Khatib Ajak Jemaah Teladani Nabi Ibrahim dalam Menghadapi Ujian
- Fahri Hamzah Bertemu Seskab Teddy, Berdiskusi Santai Ditemani Air Kelapa hingga Nasi Padang
- Guru Besar Unram Minta Gubernur Batalkan Rekomendasi 7 Calon Direksi Bank NTB Syariah
- 113 Dosen Lolos Hibah, STKIP Taman Siswa Bima Gelar Koordinasi Teknis dan Penguatan Publikasi
- Realisasi Anggaran Hambat Pertumbuhan Ekonomi NTB, BPKAD: OPD Sudah Bisa Berkontrak
“Karena pengalaman hidup seorang perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal yang tidak tersentuh oleh pikiran dan perasaan laki-laki justru bisa dilakukan perempuan. Terutama menyangkut aspek keadilan dan kesempatan,” kata Atun, Jumat, 24 Mei 2024.
Selain itu, lanjut Atun, tampilnya perempuan menjadi pemimpin akan menggerakkan perempuan lainnya untuk aktif dalam mencapai tujuan bersama.
Menurutnya, perempuan juga mampu menjadi pengelola yang efektif untuk pencapaian tujuan pembangunan yang inklusif.
“Menggerakkan perempuan lain untuk terlibat aktif tidak hanya merupakan amanah undang undang tetapi harus secara empiris dicontohkan dalam kehidupan nyata,” ungkapnya. (MKR)