Terobosan Pembelajaran, SD di IKN akan Terapkan Teknologi AI

Mataram (NTBSatu) – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah IKN.
Melalui kegiatan workshop bertema Artificial Intelligence (AI), para guru SD dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk memahami dan menerapkan AI dalam pembelajaran.
Workshop ini diikuti oleh sekitar 60 guru SD dari 29 perwakilan sekolah di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Sepaku merupakan salah satu dari enam kecamatan dalam delineasi IKN.
Analis Kebijakan Ahli Madya Otorita IKN, Panggih Raharjo menjelaskan, bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan para guru SD di IKN untuk menghadapi era digital.
“Di IKN nanti akan banyak dibangun fasilitas-fasilitas umum yang menggunakan teknologi AI. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memahami dan mampu menerapkan AI dalam pembelajaran,” ujar Panggih, dikutip dari Detik.com.
Salah satu contoh penerapan AI dalam pembelajaran adalah penggunaan chatbot untuk membantu siswa belajar.
Berita Terkini:
- Meski Takluk 2-3 dari Arab Saudi, Empat Pemain Timnas Indonesia Catat Performa Gemilang
- Indonesia Takluk dari Arab Saudi 2-3, Warganet Salahkan Patrick Kluivert
- Timnas Indonesia Kalah Tipis 2-3 dari Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Dari Bencana ke Belanja, Menelusuri Jejak Politik Anggaran BTT NTB
- Giliran Eks Timses Iqbal-Dinda Minta Pemprov NTB Jelaskan Penggunaan BTT Rp484 Miliar
Chatbot dapat memberikan jawaban atas pertanyaan siswa dan membantu mereka memahami materi pelajaran.
“AI juga dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Misalnya, dengan menggunakan game edukasi atau simulasi,” jelas Panggih.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB untuk IKN, Ade Engkus Kusnadi, menambahkan bahwa program ini juga menekankan pentingnya etika penggunaan teknologi dalam pendidikan.
“Teknologi harus digunakan secara bertanggung jawab dan tidak boleh disalahgunakan. Para guru perlu memahami hal ini agar mereka dapat membimbing siswanya dengan baik,” kata Ade.
Otorita IKN berharap kegiatan workshop ini dapat berlanjut dan menyasar ke kecamatan lain dalam delineasi IKN. (WIL)