Kota Bima (NTBSatu) – Penanganan sampah menjadi salah satu program prioritas Pemkot Bima, di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum.
Berbagai upaya tengah dilakukan Pemkot Bima untuk menangani permasalahan sampah. Sebut saja seperti program Gerakan Masyarakat Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan (Gema Jumpa Berlian).
Bahkan sebagai bentuk keseriusannya, Pemkot Bima mencoba menjajaki kerja sama dengan investor asal Korea, untuk mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasanae Timur, mirip dengan TPA yang ada di Kebon Kongok, Lombok Barat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Bustaman mengatakan, perihal rencana tersebut, baru tahap penjajakan. Sementara mengenai permohonan maupun pengajuan rencana investasinya belum disampaikan.
“Rencananya begitu (dibuat mirip TPA di Kebon Kongok). Sembari kami menunggu keseriusan investor untuk masuk, kami matangkan dukungan lahan dan kemudahan administratifnya,” kata Syarief kepada NTBSatu, Senin, 22 April 2024, Sore.
Berita Terkini:
- FJLT Evaluasi Kinerja Pj Bupati Lombok Timur 2024
- Fahri Hamzah Tantang Inovator Perumahan: Berapapun Duitnya, Kami Sediakan
- Pansus DPRD NTB Temukan Kejanggalan DAK SMA, Desak Kadis Dikbud Dicopot
- Dukung Pemecatan Keluarga Jokowi, PDIP Mataram Solid Dukung Megawati
Proyek ini, lanjut Syarief, selain memanfaatkan lahan di TPA tersebut, pihaknya juga akan memanfaatkan lahan pelepasan kawasan hutan yang diberikan Kementerian LHK.
Namun sejauh ini, mengenai kerja sama tersebut belum ada pembicaraan lebih lanjut. Seperti berapa besaran investasi dan sebagainya.
“Sejauh ini kita belum disampaikan indikatif rencana investasinya,” ujarnya.
Untuk diketahui, volume sampah domestik atau sampah rumah tangga yang masuk ke TPA tersebut, per harinya mencapai 414 meter kubik. (MYM/*)