Ihsan menyampaikan, meskipun masih didominasi oleh wajah lama dunia perpolitikan NTB, dugaannya akan ada tiga pasangan calon (paslon) yang bertarung pada 27 November 2024 mendatang.
“Dugaan saya paling banyak ada tiga paslon yang akan maju kalau lihat dari komposisi saat ini. Bahkan, bisa saja empat pasangan,” tambah Ihsan.
Apalagi, bila nanti Pak Zul tidak jadi maju ke DKI Jakarta. Melainkan, lebih memilih untuk di NTB melanjutkan periode keduanya.
“Yang menarik bila Pak Zul maju di NTB, akan berpasangan dengan siapa. Apakah masih dengan Rohmi atau tidak dan itu menjadi misteri sampai sekarang,” kata Ihsan.
“Dugaan saya, kalau Pak Zul maju lagi di NTB, kemungkinan paket Zul-Rohmi akan lanjut,” sambungnya.
Kemungkinan pisah pasangan yang menjabat periode 2018-2023 ini juga ada dan peluang berpasangan dengan Zul maupun Rohmi bisa saja bagi calon potensial lainnya.
Berita Terkini:
- Pasangan AQUR akan Beri Anggaran Rp1 Miliar per Kelurahan di Mataram
- Iqbal-Dinda Paparkan 3 Hal Krusial dalam Pernyataan Penutup Debat Ketiga Pilgub NTB
- Zul-Uhel Tutup Debat Ketiga Pilgub NTB 2024 dengan Nyanyian dan Pantun
- Rohmi-Firin Dorong Setiap Desa di NTB Punya Fasilitas Olahraga
“Bahkan, peluang Rohmi tidak maju di NTB bisa juga. Maju di Lombok Timur sangat terbuka peluang bagi dirinya,” tutur Ihsan.
Dirinya pun mengatakan, bahwa dinamika sesungguhnya dari Pilkada 2024 di NTB maupun kabupaten/kota lainnya akan terasa dalam dua sampai tiga bulan ke depan.
“Karena saat ini para elite masih berkonsentrasi dalam penetapan hasil calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional. Kalau itu sudah selesai, konsentrasi elite akan berpindah ke urusan Pilkada dan mulai menghangat perbincangan,” tandas Ihsan. (JEF)