Mataram (NTBSatu) – Dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadan pada Maret mendatang, Perum Bulog Wilayah NTB mendatangkan pasokan 13.000 ton beras dari Bulog Jawa Timur.
Terlebih, saat ini harga beras juga tengah melambung dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Sekarang kan harga beras di NTB jauh di atas HET yang ditetapkan. Maka dari itu, mendatangkan pasokan dari Jawa Timur sebanyak 13.000 ton adalah salah satu upaya menekan lonjakan harga berkelanjutan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Abdul Aziz, Senin, 25 Februari 2024.
Berdasarkan Laporan Dinas Perdagangan Provinsi NTB, harga rata-rata beras medium di sejumlah pasar induk tercatat Rp14.500-Rp16.000 per kilogram. Dan untuk beras premium sebesar Rp15.000-Rp17.500 per kilogramnya.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Sementara HET beras medium untuk wilayah NTB ditetapkan sebesar Rp10.900 per kilogram. Dan untuk beras premium ditetapkan Rp13.900 per kilogram.
Diketahui, Pemprov NTB memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 56 ton, namun sebagian telah dialokasikan untuk bantuan kepada wilayah lain yang terdampak bencana alam dan persediaan berasnya menipis, yaitu daerah Sumbawa, Bima, dan Lombok Tengah.