Mataram (NTBSatu) – Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat menyebut ketersediaan beras masih tergolong aman.
Di tengah ramainya pemberitaan terkait harga beras yang melonjak dan menipisnya pasokan, Plt Pimwil Bulog NTB, Ismed Orlando, mengatakan Perum Bulog NTB menjamin ketersediaan stok beras hingga April mendatang.
“Total stok yang tersedia mencapai 34 ribu lebih ton. Perkiraan akan aman sampai April mendatang karena di bulan itu juga sudah mulai masuk masa panen”, ujar Ismed, Selasa, 20 Februari 2024.
Adapun kebutuhan beras untuk masyarakat NTB, kata Ismed, sekitar 7.000 ton. Dan untuk total persediaan termasuk yang dalam penyaluran dari luar daerah ke NTB mencapai 34 ribu lebih ton.
Hal ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam rangka menjaga ketahanan pangan. Sebab, setiap daerah yang memiliki stok yang sedikit, pasti akan dikirimkan dari daerah lain yang surplus.
Diketahui, beras dari luar yang sudah masuk ke Bulog sekitar 8 sampai 9 ribuan ton. Ribuan ton beras tersebut sudah berada di gudang-gudang penyimpanan Bulog.
Berita Terkini:
- Pj. Gubernur NTB Ingatkan Pentingnya Memilih Produk yang Aman dan Berkualitas
- KPU NTB Tegaskan Hasil Pilkada 2024 yang Beredar Bukan Produk Resmi
- Pemprov NTB Siap Kolaborasi dengan BPOM Kawal Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo
- Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi, Pemprov NTB Gencarkan Program PePaDu Plus
”Sekarang ini sedang proses pengiriman dari Jawa Timur. Berapa pun beras yang didatangkan dari luar jika dioptimalkan dapat menahan laju harga di masing-masing daerah,” ucap Ismed.
Terkait dengan harga beras yang melonjak di pasaran kini yang sudah mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kg untuk beras premium dan beras medium seharga Rp15.000-Rp16.000 per kg, Bulog telah mengupayakan strategi melalui program bantuan pangan (Bapang) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Masyarakat dapat membeli beras SPHP seharga Rp10.900 per kilogram.
“Harapannya, bantuan tersebut dapat menormalkan harga beras di pasaran”, tandasnya. (STA)