Selong (NTBSatu) – Sebanyak 21 kotak suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang didistribusikan ke Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur tiba dalam kondisi basah, Jumat, 9 Februari 2024.
Keseluruhan kotak suara yang basah itu terdiri dari 5 kotak suara calon presiden-wakil presiden, 4 kotak suara calon DPR RI, 5 kotak suara calon DPRD NTB, dan 7 kotak suara calon DPRD Lombok Timur.
Namun kerusakan cukup parah terjadi pada kotak suara calon presiden-wakil presiden, calon DPR RI, dan calon DPRD NTB.
Kotak suara berbahan karton itu pun lepek sehingga tak bisa terpakai.
Selain itu, sebanyak delapan unit bilik suara yang didistribusikan di Desa Sembalun Bumbung juga basah karena air hujan.
Berita Terkini:
- Dedikasi Kantor Berita ANTARA Cerminan Arah Pembangunan di NTB
- 8 Warga NTB Terdampak Konflik Suriah Dijadwalkan Tiba di Lombok 15 Desember
- Wamendag Upayakan UMKM NTB Tembus Pasar Internasional
- BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Lombok, Tinggi Gelombang Mencapai 2 Meter
Diketahui, Kecamatan Sembalun menjadi titik pertama tujuan distribusi logistik Pemilu 2024 dari gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Selong.
Basahnya sejumlah logistik itu diduga akibat proses penyaluran yang tidak sesuai operasi standar Standard Operating Procedure (SOP).
Di mana sebanyak 355 kotak logistik diangkut menggunakan truk beratap terpal. Kemudian truk pengangkut logistik tersebut terjebak hujan lebat dalam perjalanan.
Penutup terpal yang tidak memadai, menyebabkan air masuk ke dalam bak truk.
Peristiwa itu pun dibenarkan oleh Ketua KPU Lombok Timur, Junaidi. Ia menyebut terdapat kelalaian prosedur keamanan dalam penyaluran logistik Pemilu tersebut. Di mana masih terdapat celah pada bak truk tersebut meski sudah ditutupi dua lapis terpal.
“Ini kan swakelola, kami sudah ingatkan kepada PPK agar lebih diperketat. Bila perlu pakai tiga sampai empat lapis terpal,” kata Junaidi.
Sebetulnya, lanjut Junaidi, penggunaan mobil boks besi lebih diutamakan. Namun terkendala waktu saat pencarian angkutan tersebut.
“Truk yang berkapasitas 120 boks itu tidak didapat, jadilah pakai truk yang diatapi terpal. Tapi sekarang sudah aman, kotak yang rusak sudah diganti,” ucapnya.
Sementara, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur, Suaidi Mahsun, menyebut pihaknya telah mengatensi kelalaian pendistribusian logistik tersebut.
“Bawaslu sudah melakukan pengawasan, dan ditemukan kotak suara yang rusak karena basah. Bawaslu merekomendasikan saran perbaikan terhadap kotak suara yang rusak,” kata Suaidi. (MKR)