Jatah Pupuk NTB Dipangkas, Pemprov Minta Tambah 116 Ton
Mataram (NTBSatu) – Di musim tanam pertama ini, kelangkaan pupuk masih menjadi persoalan di tiap daerah. Termasuk di NTB.
Di tengah jeritan masyarakat lantaran tidak kebagian pupuk, justru kuota pupuk untuk NTB tahun 2024 dipangkas.
Tahun 2023 lalu, jatah pupuk subsidi NTB sebanyak 182.000 ton. Sementara di tahun 2024 berkurang 50.000 ton, menjadi 132.000 ton.
Hampir seluruh petani di NTB mengeluhkan perihal kelangkaan pupuk ini, tak terkecuali masyarakat di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Salah seorang masyarakat Desa Bilok Petung bernama Bawadi menyampaikan, kelangkaan pupuk bukanlah persoalan baru.
Berita Terkini:
- Polres Lobar Amankan Pria Spesialis Pencuri Motor, Modus Jatuhkan Sajadah
- Trauma Healing Lewat Permainan Edukatif, Tim Medis Ummat Hadirkan Edukasi PHBS dan Kesehatan Reproduksi Bagi Ibu dan Anak Terdampak Banjir Aceh Tamiang
- Darurat Sampah, Limbah MBG di Kota Mataram Belum Tertangani Optimal
- PT GNE dan Askrida Tidak Setor Dividen Tahun ini
Masalah kelangkaan pupuk ini sudah dialami petani sejak dua tahun lalu. Dari sekian banyak kelompok tani yang dibentuk, hanya beberapa yang memperoleh jatah pupuk tersebut.
Dalam program Jumat Salam yang digelar di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Jumat, 2 Februari 2024 kemarin, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut.
Pemprov NTB telah mengajukan penambahan kuota pupuk ke Kementerian Pertanian (Kementan).



