BERITA NASIONAL

Pihak Istana Bantah Adanya Permintaan Presiden Jokowi Bertemu dengan Megawati

Mataram (NTBSatu) – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, tegas membantah adanya kabar permintaan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam keterangan resminya, Ari menyatakan bahwa narasi mengenai pertemuan dan permintaan tersebut sama sekali tidak benar.

“Permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar. Dan itu sudah dikonfirmasi juga oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Mas Hasto yang mengatakan tidak benar ada permintaan untuk pertemuan,” ungkap Ari pada dikutip sindonews.com Selasa 22 Januari 2024.

Ari menegaskan bahwa pada dasarnya Presiden Jokowi senantiasa terbuka untuk melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh bangsa, terlebih partai pengusung presiden.

“Kalau Presiden kan selama ini terbuka bertemu dengan siapa saja tokoh-tokoh bangsa. Dan saya kira juga Bu Mega juga sama ya, terbuka untuk bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa,” jelasnya.

Lebih jauh Ari mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi selalu terbuka melakukan pertemuan dengan para tokoh-tokoh bangsa.

IKLAN

Baca Juga: Survei Internal Gerindra NTB Munculkan Angka 54 Persen untuk Prabowo-Gibran, Konsolidasi Pemenangan Terus Digelar

“Saya kira juga Bu Mega juga sama ya, terbuka, silahkan saja jika ada permintaan dari PDIP” jelasnya.

Terkait adanya usulan pertemuan tersebut dihadiri juga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kata Ari, Presiden pastinya akan menerima pertemuan tersebut.

“Ya usulan Pak Hasto kan? Ya tentu pertemuan itu antar tokoh kan. Saya kira sudah terbiasa untuk pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu dilakukan,” ujarnya.

Meski begitu, Ari mengaku belum mendapatkan informasi mengenai adanya rencana pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati ataupun tokoh-tokoh lainnya.

“Saya belum mendapatkan informasi terkait itu, tapi tentu yang tadi saya sampaikan pertemuan antar tokoh-tokoh bangsa untuk kebaikan bangsa itu sesuatu yang sangat baik,” tandasnya. (SAT)

Baca Juga: Perkembangan Bahasa dalam Kajian Psikolinguistik

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button