Mataram (NTBSatu) – Penerapan e-ticket di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat telah dimulai pada 11 Oktober 2023 lalu.
Namun demikian, sejak diterapkannya, banyak masyarakat menganggap dirugikan, lantaran ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
Masyarakat juga menilai, sistem ini masih mempersulit para pengguna jasa penyeberangan. Seperti antrean berkepanjangan sampai adanya indikasi kenaikan harga yang terlalu tinggi.
Baca Juga : 1.018 Guru Lulus PPPK Pemprov NTB 2023, Berikut Rinciannya
Ihwal itu, Pengamat Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Mataram (Unram), Dr. Firmansyah menyampaikan, penerapan e-ticket ini semestinya memperlancar arus atau pergerakan penumpang. Sekaligus mengurangi kebocoran di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur maupun Pototano, Sumbawa.
Pasalnya, dengan menggunakan sistem seperti itu, uang hasil penjualan e-ticket penyeberangan itu langsung masuk ke sistem.
Namun jika yang terjadi sebaliknya, yakni pelayanan makin lambat dan adanya indikasi kenaikan harga, bahkan pungli, maka pemerintah dalam hal ini Pemprov NTB harus mengkaji ulang sistem tersebut.
Baca Juga : 1.018 Guru Lulus PPPK Pemprov NTB 2023, Berikut Rinciannya