Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Gili Trawangan, Meno, dan Air (Tramena) menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan aset Gili Trawangan pada tahun 2024 hanya Rp5 miliar.
Angka tersebut jauh berbeda dengan target PAD pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2023, yakni mencapai Rp300 miliar lebih.
“Jadi kita realistis itu, target PAD 2024 hanya Rp5 miliar,” kata Kepala UPTD Pengelolaan Destinasi Wisata Unggulan Gili Tramena, Mawardi Khairi, pada Selasa, 19 Desember 2023.
Mawardi mengungkapkan, alasan di balik penurunan target PAD tersebut, karena Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran yang masih kurang. Termasuk persoalan konflik sosial dan hukum yang belum terselesaikan.
“Karena SDM kami, anggaran kami, dan tentu ada konflik yang tidak bisa kita hindari,” ujarnya.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Di samping itu, ia mengaku tidak mengetahui apa pertimbangan Pemprov NTB sebelumnya, sehingga mematok target PAD dari pengelolaan aset Gili Trawangan menyentuh angka yang fantastis tersebut.
“Itulah yang kami tidak tahu, kenapa Pemprov bisa menargetkan segitu. Padahal UPTD ini juga baru dibentuk dan belum genap setahun, dengan infrastruktur dan fasilitas seadanya,” ungkapnya.
Mawardi mengaku, menargetkan PAD yang tinggi terhadap pengelolaan aset Gili Trawangan bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, sampai saat ini masih ada konflik sosial dan hukum yang belum terselesaikan.