Kenali Modus Penipuan Lewat WhatsApp, Marak Jelang Akhir Tahun

Mataram (NTBSatu) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, sebab marak modus penipuan keuangan secara online via WhatsApp jelang akhir tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, pada Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulan lalu menyebut, salah satu modus penipuan keuangan yakni pemberian diskon besar pada pelunasan kredit yang ternyata bodong, sebab bukan berasal dari Penyelenggara Usaha Jasa Keuangan (PUJK).
Karena tergiur diskon tersebut, nasabah menyetor uang kepada penipu. Bak jatuh tertimpa tangga selain utang tidak lunas, nasabah justru kehilangan uangnya untuk membayar jasa pelunasan yang ternyata penipuan.
“Mereka merasa tenang sudah membayar utang sesuai potongan tersebut. Namun ternyata bukan resmi dari PUJK yang dimaksud,” jelas Friderica, dikutip NTBSatu, Jumat, 15 Desember 2023.
Selain itu, masyarakat juga harus waspada terkait dengan penipuan modus file seperti PDF layaknya undangan pernikahan. Terlebih sekarang banyak orang yang mengirimkan undangan melalui WhatsApp.
Berita Terkini:
- Cegah Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Gubernur Iqbal Ajak Geber NTB Lakukan Penghijauan
- Gubernur NTB: Penyaluran Bansos Harus Diarahkan untuk Pemberdayaan Jangka Panjang
- Pemprov NTB Harap MotoGP Mandalika Berdampak pada Ekonomi Ekonomi Lokal
- Rektor Ummat Lantik Tujuh Pejabat Struktural, Energi Baru Menuju Kampus Unggul dan Berdaya Saing
“Ketika diklik ternyata bisa mengakses mobile banking dan akses keuangan lainnya,” ungkapnya.
Diketahui, oknum juga biasanya mengelabui masyarakat untuk mengirimkan kode One Time Password (OTP) dengan mengimingi hadiah, namun ternyata oknum bisa mengakses layanan keuangan nasabah dari kode tersebut.
Oleh sebab itu, Friderica meminta masyarakat untuk tetap waspada dan jangan mudah percaya ketika oknum menawarkan hadiah maupun diskon dalam jumlah besar.
“Misalnya, akhir tahun ada promo perjalanan wisata yang potongannya itu tidak masuk akal, jangan langsung percaya. Kita harus verifikasi kepada PUJK,” pungkasnya. (STA)