ADVERTORIAL

Tingkatkan Kualitas SDM, Bapeltanbun NTB Lakukan Studi Komparatif Ke Jawa Timur

Mataram (NTBSatu) – Dalam upaya meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang mengacu pada pola peningkatan ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan inovasi pertanian. Bapeltanbun NTB melakukan studi komparatif ke Bapeltanbun Jawa Timur, Jumat, 1 Desember 2023.

Kepala Bapeltanbun Provinsi NTB, Hendro Yulistiono mengatakan, dalam kunjungan studi komparatif tersebut, Bapeltanbun NTB melakukan kunjungan ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jogoroto, (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) P4S Bumi Aji, dan P4S Sedulur Tani.

“BPP sebagai kelembagaan penyuluhan terdepan di kecamatan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM Pertanian dan tercapainya tujuan dari pembangunan pertanian,” katanya.

Dalam kunjungan ke BPP Jogoroto, Kabupaten Jombang. Tim Bapeltanbun NTB langsung diterima oleh Koordinator BPP Jogoroto.

Pada kesempatan itu, Bapeltanbun NTB berdiskusi dan sharing tentang peran dan fungsi BPP.

Berita Terkini:

Adapun pembahasannya terkait hal-hal yang dilakukan oleh BPP Jogoroto, seperti  budidaya ikan, pembesaran ikan, pembesaran kambing, budidaya hidroponik, pembibitan padi, budidaya hortikultura serta lahan percontohan (Demplot) di lahan BPP.

Kemudian, kunjungan ke Bumiaji, Kabupaten Jombang, Bapeltanbun NTB melihat dan berdiskusi dengan para petani milenial kreatif di Desa Bumiaji, Kota Batu.

Para petani milineal tersebut tergabung dalam P4S Bumiaji Sejahtera, Kabupaten Jombang. Merupakan pusat pelatihan budidaya dan pengelolaan komoditi jambu kristal dan sayur kale. Mulai dari pengemasan hingga pemasaran.

Sementara itu, untuk kunjungan ke P4S Sedulur Tani, Bapeltanbun NTB diterima langsung oleh ketua P4S Sedulur tani.

P4S Sedulur Tani ini sebagai tempat pusat pelatihan dan pembelajaran, karena disertakan adanya penginapan juga dalam penangkaran benih padi, Edukasi Bale Tani dan Agrowisata.

“P4S memiliki peran strategis dalam mendukung tumbuh kembangnya pengusaha pertanian milenial,” ungkapnya.

Keberadaan P4S, lanjut Hendro, diharapkan mampu mentransfer teknologi, inovasi dan kreatifitas pertanian kepada petani milenial dan pelaku usaha pertanian lainnya di perdesaan.

Tindak lanjut dari studi komparatif ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyuluh atau petugas terkait pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta meningkatkan kapasitas penyuluh atau petugas terkait manajemen P4S. (MYM)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button