ADVERTORIAL

Brida NTB Berkomitmen Dukung Program Pertanian Organik di NTB

Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB menggelar rapat koordinasi bersama Masyarakat Pangan Organik Indonesia (Maporina) NTB, di Ruang Kepala Brida NTB, Selasa, 15 Agustus 2023.

Rapat koordinasi tersebut membahas langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan dalam mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor pertanian organik NTB.

Kepala Brida NTB, Dr. H. Amry Rakhman pun menyatakan komitmen pihaknya untuk mendukung program-program pertanian organik.

“Salah satu inisiatif kami yakni kolaborasi dengan Fakultas Pertanian Unram dan Maporina. Serta program-program terkait pertanian organik yang telah dijalankan di Brida,” ujarnya Selasa, 15 Agustus 2023.

Salah satu program pertanian organik di Brida, lanjutnya, membatasi penggunaan bahan kimia untuk tanaman. Menurutnya, langkah tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian semakin tinggi.

IKLAN

“Sekarang sistem pertanian tradisional sudah tertinggal, tidak bisa membuat kita berproduksi lagi. Karena produktivitas kita seiring waktu akan menurun dengan penggunaan bahan kimia, meskipun bermanfaat. Namun, bila menggunakan yang organik, rendah sekarang tetapi akan meningkat ke depannya, karena memperbaiki struktur tanah dulu,” tambahnya.

Baca Juga:

Selain itu terdapat hasil penelitian Brida NTB dengan mitra di Lombok Utara, yang mampu menciptakan pestisida organik untuk mengantisipasi lalat buah.

“Untuk pestisida organik ini sempat menjadi juara untuk teknologi tepat guna dari Lombok Utara. Inovasinya menciptakan pestisida organik untuk mengantisipasi lalat buah, karena di Lombok Utara 305 buah rusak karena lalat buah. Sehingga, diatasi dengan dibuat semacam hormon lalat buah, ketika itu dioleskan pada botol nanti lalat buah jantan akan masuk dan menempel, maka lalat buahnya berkurang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Maporina NTB, Prof. Muhammad Sarjan mengungkapkan, bahwa masih banyak kelompok pelaku pertanian organik yang mengklaim telah melakukan budi daya organik, tetapi belum semua memiliki sertifikat SNI Organik.

“Mengatasi hal itu, kami telah mengimplementasikan sistem Penjaminan Gandaan Secara Participatory (PGS). Serta, melakukan pemetaan petani pelaku organik dan produk-produk organik yang potensial,” ujarnya.

Ia berharap, upaya bersama antara Brida NTB, Maporina, dan pelaku pertanian organik dapat mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas produk organik di NTB.

Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan bersama antara Maporina dan Brida NTB melalui MOU (Nota Kesepahaman) serta PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang akan segera dijalankan.

Bahkan, rencananya produk-produk unggulan para pelaku organik akan dipamerkan pada NTB Expo, yang dijadwalkan berlangsung pada 10 sampai 17 September 2023 di Ex Bandara Selaparang. (JEF/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button